Memahami Pentingnya Vaksinasi di Masa Pandemi COVID-19
Vaksin COVID-19 hadir sebagai harapan. Jawaban atas kondisi pandemi yang sudah dialami masyarakat di seluruh penjuru dunia selama setahun terakhir. Namun, perjalanannya vaksin dalam membentuk ketahanan terhadap virus COVID-19 tidaklah mulus.
Pro dan kontra mengiringi proses vaksinasi masal yang dilakukan pemerintah Indonesia. Bahkan, menurut survey SMRC, 25 persen warga tidak percaya terhadap keamanan vaksin ini. Sementara itu, 29 persen warga bahkan tidak mau divaksin.
Padahal, pemerintah memiliki target yang ingin dicapai terkait kekebalan komunitas atau herd immunity guna melandaikan grafik penderita COVID-19. Penulis melihat, ada banyak faktor yang melatarbelakangi ketidakpercayaan tersebut.
Salah satunya yakni minim informasi yang diterima masyarakat terkait vaksin COVID-19. Mulai dari mengapa vaksin penting hingga bagaimana cara kerjanya. Dan untuk menjawab hal tersebut, tim VOI sudah merangkumkan penjelasan dari lembaga kesehatan terkait vaksin ini.
Apa itu Vaksinasi?
Mengutip penjelasan World Health Organization, vaksinasi adalah langkah paling sederhana, aman, dan sederhana untuk melindung manusia dari penyakit berbahaya, sebelum mereka melakukan kontak langsung dengan virus tersebut.
Vaksin membuat pertahanan tubuh manusia lebih kebal terhadap infeksi dari virus tertentu. Sehingga, vaksin juga membuat sistem kekebalan tubuh lebih kuat.
Vaksin melatih sistem imun dalam membuat antibodi, dengan cara yang sama ketika antibodi berhadapan langsung dengan penyakit. Oleh karena vaksin mengandung virus yang sudah dilemahkan, penyuntikan vaksin ke dalam tubuh tidak akan membuat Anda terinfeksi virus atau membahayakan kesehatan.
Mengapa Vaksin Penting?
Kini, di masa pandemi, vaksin menjadi salah satu langkah paling penting untuk mencegah penularan penyakit dan virus. Hari ini, terdapat beragam jenis vaksin yang bisa melindungi manusia dari kurang lebih 20 jenis penyakit. Contohnya seperti difteri, tetanus, influenza, campak, dan pertusis atau lebih dikenal batuk rejan.
Setiap tahun, vaksin-vaksin tersebut menyelamatkan nyawa manusia dari infeksi penyakit tersebut. Maka dari itu, WHO menilai bahwa saat manusia divaksin, dirinya tidak hanya menyelamatkan diri sendiri. Tapi juga berperan aktif dalam menyelamatkan dan melindungi komunitas. Masyarakat.
Selama pandemi COVID-19, vaksinasi menjadi salah satu hal yang penting dan dibutuhkan masyarakat. Seperti diketahui, pandemi mengakibatkan penurunan jumlah anak yang menerima imunisasi. Yang pada jangka panjang, bisa berdampak pada penurunan daya tahan tubuh anak terhadap penyakit tertentu.
Oleh karena itu, WHO pun menyerukan agar negara-negara memastikan proses vaksinasi berjalan lancar. Sekalipun tantangan akibat pandemi terus ada.
Baca juga:
- Data Efektivitas Terbaru 76 Persen, Vaksin AstraZeneca Segera Ajukan Otorisasi di AS
- Puluhan Bule Aussie dan Swedia di Bali Disuntik Vaksin Astrazeneca, Kok Bisa?
- Presiden Jokowi: Di Provinsi Maluku, 116 Ribu Orang Telah Divaksinasi
- Tak Lagi Disuntikkan, Vaksin COVID-19 'Generasi Kedua' Akan Berbentuk Pil
Cara Kerja Vaksin COVID-19
Seperti sudah disinggung di atas, vaksin mampu mengurangi potensi seseorang untuk terinfeksi. Pasalnya, vaksin bekerja sama dengan sistem kekebalan tubuh dalam membentuk perlindungan alami. Saat Anda mendapat vaksin, sistem imun meresponnya dalam tiga cara. Antara lain:
- Mengenali kuman yang menyerang, seperti bakteri atau virus
- Menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein yang diproduksi secara alami oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit
- Jika sistem imun sudah mengenali penyakit yang dibawa vaksin, maka sistem imun akan secara otomatis membentuk kekebalan untuk melawan virus tersebut. Maka, saat Anda terpapar virus di masa depan, sistem imun bisa bergerak lebih cepat dengan mengalahkan virus sebelum Anda semakin tidak sehat.