Rupiah Kamis Sore Menguat 1,18 Persen ke Level Rp16.305 per Dolar AS
JAKARTA - Nilai tukar rupiah juga tak mau kalah dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski tak sesignifikan penguatan IHSG, rupiah di pasar spot Kamis 26 Maret ditutup menguat 1,18 persen atau 195 poin ke level Rp16.305 per dolar Amerika Serikat.
Hal itu sejalan dengan apa yang dikatakan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam video conference hari ini, Kamis 26 Maret. Menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini lebih bersifat sementara.
“Pelemahan rupiah ini karena kepanikan global akibat COVID-19. Begitu ada kejelasan mengenai kebijakan fiskal maupun moneter, rupiah akan kembali stabil dan menguat,” kata Perry.
Setelah sebelumnya mengalami pelemahan, Perry menyampaikan nilai tukar rupiah di pasar valas sejak Selasa 24 Maret lalu hingga Kamis hari ini kembali mengalami penguatan dan cenderung bergerak stabil.
“Sejak Selasa lalu, mekanisme pasar berlangsung secara baik. Bid dan offer berlangsung, dan membentuk nilai tukar rupiah yang baik," tuturnya.
Perry menegaskan, Bank Indonesia juga akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar. Untuk itu, Bank Indonesia terus meningkatkan intensitas stabilisasi di pasar DNDF (Domestic Non Deliverable Forward), pasar spot, dan pembelian SBN (Surat Berharga Negara) dari pasar sekunder.