El Salvador Terima Investasi Besar untuk Kembangkan ‘Kota Bitcoin’

JAKARTA - Pemerintah El Salvador mengumumkan investasi besar-besaran senilai 1,62 miliar Dolar AS (Rp25,7 triliun) dari perusahaan holding Turki, Yilport. Investasi ini ditujukan untuk pengembangan dua pelabuhan utama di negara tersebut, yaitu Pelabuhan Acajutla dan Pelabuhan La Union.

Langkah ini diharapkan menjadi pendorong utama dalam realisasi ambisi El Salvador untuk membangun “Kota Bitcoin,” sebuah kawasan bebas pajak yang direncanakan akan didirikan di dekat salah satu pelabuhan tersebut.

Pengumuman ini disampaikan oleh Presiden El Salvador, Nayib Bukele, melalui pernyataan video pada Senin. Bukele menyebutkan bahwa investasi ini merupakan yang terbesar dalam sejarah negara tersebut dan akan menciptakan ribuan lapangan kerja langsung dan tidak langsung.

Pelabuhan Acajutla, yang saat ini menangani sebagian besar ekspor kopi, gula, dan garam balsam dari El Salvador, serta Pelabuhan La Union yang sedang dalam kondisi tidak aktif, akan menjadi fokus utama dari proyek ini.

Pelabuhan La Union, yang selama ini terbengkalai, akan diubah menjadi pusat kegiatan dari “Kota Bitcoin” yang direncanakan. Proyek ini merupakan hasil dari kunjungan Bukele ke Turki pada tahun 2022. Kota ini pertama kali diperkenalkan kepada publik pada November 2021 sebagai kota bebas pajak yang akan dibiayai melalui penambangan Bitcoin yang memanfaatkan energi dari gunung berapi di sekitarnya.

Namun, sejak saat itu, perkembangan “Kota Bitcoin” belum banyak terdengar lagi, sementara upaya penggalangan dana melalui “obligasi Bitcoin” yang telah lama ditunggu-tunggu terus mengalami penundaan. Meskipun begitu, El Salvador telah menemukan sumber pendanaan alternatif, termasuk kemitraan penambangan Bitcoin dengan Tether dan program “Freedom Visa” bagi para pengusaha kaya yang tertarik berinvestasi di negara tersebut.

Dikutip dari Decrypt, Stacy Herbert, kepala Kantor Bitcoin Nasional El Salvador, menegaskan bahwa proyek ini akan mendatangkan lebih banyak investasi dalam infrastruktur lokal. Sementara itu, suaminya Max Keiser, yang juga anggota kantor tersebut, menyebut investasi ini sebagai bagian dari pengembangan infrastruktur untuk “Kota Bitcoin”.

Dengan latar belakang ini, El Salvador tampaknya semakin mantap untuk menjadikan Bitcoin sebagai bagian tak terpisahkan dari strategi ekonominya. Meskipun proyek ini masih dalam tahap awal, investasi besar ini menandai langkah maju yang signifikan dalam mewujudkan visi Bukele untuk menjadikan El Salvador sebagai pusat keuangan berbasis kripto di kawasan Amerika Tengah.