Tiba di RS Indonesia Gaza Utara, Relawan Medis MER-C Bakal Bertugas 1 Bulan
JAKARTA - Organisasi kerelawanan medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) memastikan sejumlah relawan medisnya tiba dengan selamat di Rumah Sakit (RS) Indonesia di Bait Lahiya, Gaza Utara, Palestina.
Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan mereka akan bertugas selama satu bulan di sana.
“Atas kehendak Allah SWT, relawan dan dokter kita berhasil masuk ke RS Indonesia pada 9 Agustus kemarin. Ini adalah satu hal yang sangat luar biasa bagi mereka,” katanya dalam konferensi pers, Senin 12 Agustus, disitat Antara.
Sarbini menjelaskan, 7 relawan yang tergabung dalam kelompok Tim Medis Darurat (EMT) gelombang ke-5 MER-C tersebut akan bertugas di RS Indonesia untuk membantu pelayanan medis bagi korban agresi Israel dan pemantauan kondisi rumah sakit.
Tim relawan tersebut sampai di Gaza Utara dengan bergabung di konvoi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan harus melewati tak sedikit pos pemeriksaan Israel, yang membuat perjalanan yang biasanya berlangsung selama 40 menit harus ditempuh selama hampir 6 jam.
“Terus terang, saya sangat bahagia karena dokter Indonesia ini bisa masuk ke Gaza Utara dan bekerja di Rumah Sakit Indonesia meski dengan segala keterbatasannya,” ucap Sarbini.
Baca juga:
- Pesan ke DPW PKS DKI Bocor, Anies Sebut Tak Tahu Ada Deadline Cari Koalisi Pilgub Jakarta
- Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Surya Paloh: Kita Kasih Penghormatan
- Optimis IKN 4-5 Tahun Lagi Sudah Berfungsi, Prabowo Bakal Kerahkan Pakar-pakar
- Penutupan Olimpiade 2024 Diwarnai Penangkapan Pria Nekat Panjat Menara Eiffel
Ia menyatakan, dengan masuknya relawan EMT ke-5 di Gaza, jumlah relawan MER-C yang kini ada di daerah itu mencapai 9 orang yang terdiri dari lima relawan medis, tiga relawan non-medis, dan satu staf penghubung antara tim MER-C dengan badan lainnya.
Sarbini juga memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dalam menginformasikan kondisi dan keselamatan relawan MER-C yang bertugas di Gaza.
Sementara, relawan dan pemimpin regu EMT ke-5 MER-C, dr. Dany Kurniadi Ramdhan Sp.BS, menyatakan bahwa begitu tiba di RS Indonesia pada 9 Agustus, tim medis langsung berjibaku menolong korban serangan Israel.
“Kedatangan kami disambut beberapa korban pengeboman, salah satunya pasien bayi yang meninggal, serta 4 orang yang mengalami luka trauma,” ucap Dany.
Dokter spesialis bedah saraf tersebut pun mengaku telah bertemu direktur RS Indonesia dr. Marwan Al-Sultan pada 10 Agustus untuk memperkenalkan anggota EMT ke-5 MER-C serta membahas kondisi terkini dan rencana kerja di RS tersebut.