Kemendag: Satgas Razianya ke Gudang Impor bukan Ritel
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Tertentu yang Dikenakan Tata Niaga Impor, atau Satgas Impor Ilegal dalam penindakan tidak menyasar ritel-ritel modern. Tetapi, ke gudang-gudang importir.
Hal ini disampikan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Isy Karim dalam acara Indonesia Retail Summit 2024 Hari Belanja Diskon Indonesia 2024, di Jakarta Conventiom Ceter, Jumat, 9 Agustus.
“Perlu kami sampaikan bahwa pada minggu-minggu kemarin ada berita yang cukup viral bahwa satgas ikut merazia pusat-pusat perbelanjaan, pusat-pusat pertokoan itu adalah tidak benar. Yang benar adalah satgas hanya akan melakukan penindakan di gudang-gudang importir,” kata Isy.
Isy pun berharap Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyampaikan hal tersebut kepada anggotanya sehingga tidak ada lagi kekahwatiran dari pelaku usaha ritel.
“Kami juga berharap kepada jajaran Hippindo untuk menyampaikan kepada anggotanya untuk tetap tidak perlu merasa khawatir untun tetap melakukan kegiatan sehari-hari berjualan. Jadi tidak perlu khawatir ada razia,” jelasnya.
Pedagang Tidak Perlu Panik
Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Impor Ilegal tidak menargetkan pedagang ritel sebagai sasaran penanganan.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan, Satgas akan fokus mengawasi kegiatan importir, distributor, atau pedagang grosir tujuh komoditas yang diawasi.
Baca juga:
Tujuh komoditas tersebut yakni Tekstil dan produk tekstil (TPT), Pakaian Jadi, Keramik, Elektronik, Beauty atau kosmetik, Barang tekstil sudah jadi, serta Alas Kaki.
“Agar tidak jadi kesalahpahaman, fokus pengawasan yaitu importir atau distributor. Jadi grosir besar, importir,” katanya saat konferensi pers, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat, 19 Juli.
Karena itu, Zulhas mengimbau para pedagang yang menjual tujuh komoditas tersebut dengan status legal untuk tidak mengkhawatirkan keberadaan satgas.
“Kalau benar ya ngapain panik? Dagang saja terus, ngapain panik,” ucap Zulhas.