Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar: Kami Tidak akan Pernah Memutuskan Hubungan dengan Iran
JAKARTA - Kepala Biro Politik Hamas yang baru Yahya Sinwar menegaskan, kelompoknya tidak akan pernah memutus hubungan dengan Iran, mengatakan tidak seorang pun dapat melucuti senjata kelompok militan Palestina itu.
Dalam pidatonya di hadapan kelompok pemuda di Gaza, Sinwar menegaskan kembali posisi Hamas mengenai perlucutan senjata Perlawanan dan rezim pendudukan.
Sinwar menyatakan, tidak seorang pun dapat memaksa Hamas untuk mengakui "Israel" sebagai negara yang sah.
"Tidak seorang pun dapat memaksa kami untuk meletakkan senjata," tegasnya, menanggapi tekanan Zionis dan Amerika Serikat untuk melucuti senjata Perlawanan dan klaim mereka untuk membentuk pemerintahan persatuan nasional dengan kelompok Palestina lainnya setelah perang Gaza, dikutip dari IRNA 9 Agustus.
"Kami tidak akan pernah memutuskan hubungan dengan Iran dan pihak lainnya," tandasnya.
Pengganti mendiang Ismail Haniyeh itu menyatakan, "Kami adalah pejuang untuk mewujudkan kebebasan Palestina dan revolusioner untuk memberikan hak kebebasan kepada bangsa kami".
"Kami akan melawan penjajah sesuai dengan hukum hak asasi manusia, dan kami akan terus memperkuat kekuatan militer kami untuk melindungi bangsa kami," jelasnya.
Baca juga:
- Tolak Permintaan Ukraina untuk Tangkap Vladimir Putin, Presiden Meksiko Obrador: Bukan Urusan Kami
- Korea Selatan Nilai Ponsel Pintar untuk Atlet Korea Utara di Olimpiade Paris 2024 Dapat Melanggar Sanksi PBB
- Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Tepis Anggapan Pertemuan Puncak Perdamaian Awal dari Perundingan dengan Rusia
- Pejabat PBB Sebut Kekerasan Israel Terhadap Tahanan Palestina Adalah Kejahatan Perang
Selain itu, Yahya Sinwar juga memperingatkan Zionis tentang negosiasi pertukaran tahanan, dengan mengatakan, tanpa pembebasan tahanan Palestina, tahanan mereka tidak akan pernah dibebaskan.
Diketahui, Hamas mengumumkan Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik yang baru awal pekan ini. Ia menggantikan pejabat sebelumnya, Ismail Haniyeh yang tewas akibat serangan di penginapannya di Teheran, ketika menghadiri pelantikan presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian pekan lalu.