Tinjau Pameran Seni di Galeri Nasional, Megawati Minta Dibuatkan Monumen Peristiwa Kudatuli di Markas PDIP

JAKARTA - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri meninjau pameran rupa patung dan aktivisme karya Dolorosa Sinaga di Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.

Disambut Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati tiba bersama dengan Menteri PPPA Bintang Puspayoga di halaman Gedung Geleri Nasional Indonesia pada pukul 16.45 WIB.

Hasto mengungkapkan, Megawati menaruh perhatian serius terhadap peristiwa penyerangan 27 Juli 1996 atau Kudatuli. Dimana, Kantor DPP PDI saat itu diserang oleh massa akibat dualisme di internal partai.

Ketua Umum PDIP ini pun meminta seniman Dolorosa merancang patung Monumen 27 Juli untuk mengenang peristiwa Kudatuli. Kelak, patung tersebut akan ditaruh di Kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan dan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

“Di dalam rangka 27 Juli, Ibu Mega juga sudah mengharapkan bantuan dari Mbak Dolorosa untuk merancang Monumen 27 Juli yang akan ditaruh di kantor DPP PDIP Lenteng Agung dan Kantor DPP yang di Diponegoro,” kata Hasto di Galeri Nasional, Kamis, 8 Agustus.

Hasto melanjutkan, penempatan monumen peringatan 27 Juli 1996 di Kantor DPP PDIP tidak hanya menjadi pengingat bagi kader PDIP, tetapi untuk mengingatkan kepada seluruh rakyat untuk memperhatikan pentingnya nilai-nilai perjuangan demokrasi dan penegakan hukum.

“Tidak hanya bagi kader PDIP, tetapi di dalam mengingat di dalam pentingnya nilai-nilai demokrasi, penegakan hukum yang berkeadilan dan watak pemerintahan yang berdasarkan kepada penghormatan keadilan rakyat,” tutur Hasto.

Setibanya di Galeri Nasional sore tadi, Megawati mengamati Monumen Penghilangan Paksa 1995-66, yang berada di halaman depan Museum Nasional, sambil mendengar penjelasan langsung dari Dolorosa Sinaga soal karya-karyanya.

Lalu, Megawati bersama rombongan menuju Monumen Pembantaian Massal Indonesia di tahun 1965-1966. Di monumen itu, Megawati berkesempatan menaruh bunga mawar merah dan sedap malam di depan monumen tersebut.

Kemudian, Megawati melangkahkan kaki untuk melihat langsung Monumen Tragedi Semanggi 1998. Selanjutnya, Megawati bersama rombongan menuju ke dalam museum Nasional untuk melihat karya lainnya.