Pemimpin Oposisi Bangladesh yang Baru Dibebaskan Minta Massa Tahan Diri dalam Masa Transisi
JAKARTA - Ketua Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) yang baru saja dibebaskan, Khaleda Zia, menyerukan agar semua pihak dapat menahan diri saat negara itu bergerak menuju pembentukan pemerintahan transisi.
Masa transisi berjalan sejak mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina melarikan diri menyusul protes kekerasan berminggu-minggu.
Dalam pidato publik pertamanya setelah dibebaskan dari tahanan rumah, mantan Perdana Menteri Zia mendesak anggota partai dan masyarakat luas untuk menahan diri dari tindakan penghancuran dan balas dendam, serta menghormati semua agama dan komunitas.
"Kemenangan ini telah membawa kita kepada kemungkinan baru," kata Zia dilansir ANTARA dari Anadolu, Rabu, 7 Agustus.
“Kita harus membangun Bangladesh yang makmur dari reruntuhan demokrasi dan korupsi. Pemuda-pemuda pahlawan membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin melalui perjuangan maut. Hormati ratusan martir (yang tewas selama protes mahasiswa)," tambahnya,
Zia (79), menyampaikan pidato publik di depan markas besar BNP di Dhaka setelah lebih dari enam setengah tahun tidak menampilkan diri.
Dia menyampaikan pidato tersebut melalui video yang direkam di rumah sakit tempat dia menjalani perawatan untuk berbagai komplikasi penyakit yang dideritanya.
Bangladesh yang makmur harus dibangun atas dasar hak asasi manusia, keadilan sosial, dan kesetaraan, lanjutnya.
Putranya, Tarique Rahman, yang kini berada di pengasingan di Inggris, juga menyampaikan pidato dalam rapat umum tersebut secara virtual.
Baca juga:
- Muslim Inggris Mr Tee Bagikan Es Krim Cone Gratis ke Polisi Usai Kerusuhan Antimigran
- Putin Gelar Pertemuan dengan Menhan Bahas Serangan Ukraina di Perbatasan Rusia
- Kelompok Advokasi Pro-Israel Gugat Sanksi Keuangan AS atas Pendudukan Israel di Palestina
- Bicara dengan Macron, Presiden Iran Tegaskan Tak Akan Diam dengan Agresi Israel
Sebelumnya, Presiden Mohammed Shahabuddin memerintahkan pembebasan Zia pada Senin (5/8), beberapa jam setelah Hasina melarikan diri dari negara itu di tengah aksi protes mahasiswa yang meluas karena menentang kuota pekerjaan publik.
Sebelumnya pada Februari 2018, pengadilan menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada Zia. Dia ditahan di penjara yang tak terawat di Dhaka Lama.
Sedangkan pada Maret 2020, dia dibebaskan dari penjara karena alasan kesehatan dan ditempatkan dalam tahanan rumah berdasarkan perintah eksekutif pemerintah.
Zia, ketua BNP dan mantan perdana menteri Bangladesh dua periode (1991-1996 dan 2001-2006), telah ditahan sejak 2018.