WHO Bentuk Komite Darurat Tangani Wabah Mpox Cacar Monyet di Kongo
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bakal membentuk komite darurat membahas wabah cacar monyet atau Mpox di Kongo.
WHO mengatakan 50 kasus Mpox telah terkonfirmasi dan lebih banyak lagi kasus Mpox yang diduga terjadi di empat negara – Burundi, Kenya, Rwanda dan Uganda – di mana kasus tersebut belum pernah dilaporkan sebelumnya.
“Mengingat penyebaran Mpox di luar Kongo dan potensi penyebaran internasional lebih lanjut di dalam dan di luar Afrika, saya memutuskan untuk membentuk komite darurat berdasarkan Peraturan Kesehatan Internasional untuk memberi saran kepada saya apakah wabah ini merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir Reuters, Rabu, 7 Agustus.
Badan kesehatan tersebut mengatakan komite darurat akan dibentuk sesegera mungkin.
Wabah Mpox yang terjadi saat ini di Republik Demokratik Kongo menyebabkan sekitar 27.000 kasus, dan merenggut lebih dari 1.100 nyawa, sebagian besar adalah anak-anak, sejak awal tahun 2023.
Baca juga:
- Muslim Inggris Mr Tee Bagikan Es Krim Cone Gratis ke Polisi Usai Kerusuhan Antimigran
- Putin Gelar Pertemuan dengan Menhan Bahas Serangan Ukraina di Perbatasan Rusia
- Kelompok Advokasi Pro-Israel Gugat Sanksi Keuangan AS atas Pendudukan Israel di Palestina
- Bicara dengan Macron, Presiden Iran Tegaskan Tak Akan Diam dengan Agresi Israel
Hal ini dimulai dengan penyebaran strain endemik, yang dikenal sebagai Clade I.
Namun varian baru, yang dikenal sebagai Clade Ib, tampaknya menyebar lebih mudah melalui kontak dekat yang rutin, seperti yang terjadi pada anak-anak.
Bentuk virus yang berbeda dan tidak terlalu parah – virus kelas IIb – menyebar secara global pada tahun 2022, sebagian besar melalui kontak seksual di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
Hal ini mendorong WHO untuk mengumumkan darurat kesehatan masyarakat. Meskipun hal ini telah berakhir, WHO mengatakan penyakit ini masih menjadi ancaman kesehatan.