Luhut Ucapkan Salam Perpisahan ke Jokowi: Bapak akan jadi Kenangan yang Indah
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan ucapan salam perpisahan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Oktober mendatang.
Ucapan tersebut disampaikan Luhut dalam sambutannya di acara peresmian pabrik anoda baterai litium PT Indonesoa BTR New Energy Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, Rabu, 7 Agustus.
Pada kesempatan itu, Luhut menyinggung soal kepemimpinan Presiden Jokowi yang dalam kurun waktu tiga bulan akan mengakhiri masa jabatannya.
Luhut mengatakan Jokowi mewariskan landasan Indonesia sebagai negara industrialisasi.
“Bapak telah meninggalkan legacy yang saya kira tidak mudah dibentuk oleh orang lain. Dan saya percaya bapak presiden sepanjang waktu orang akan mengenang bahwa bapak telah meletakkan landasan negara ini menjadi negara industrialisasi, tidak hanya mengekspor raw material,” tutur Luhut dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 7 Agustus.
“Saya mungkin kalau boleh agak sentimentil, selamat jalan Pak. Bapak akan menjadi kenangan yang indah buat Indonesia. Walaupun masih 2-3 bulan Bapak Presiden, tetapi saya kira acara penting semacam ini menurut saya, buat saya pribadi sangat menyentuh,” sambungnya.
Luhut mengatakan bahwa keputusan Jokowi untuk menghentikan ekspor nikel mentah telah membawa Indonesia menjadi negara yang disegani. Meksipun awalnya, kata dia, Indonesia kehilangan 1,5 miliar dolar AS dari keputusan tersebut.
“Tetapi sekarang buahnya kita lihat Pak, kita disegani, kita dihormati dan teknologi kita tambah bagus dan ekspor kita akan meningkat. Jadi saya yakin dalam kurun waktu yang tidak lama, ekspor kita dalam turunan hilirisasi ini akan meningkat signifikan,” jelasnya.
Baca juga:
Tak hanya itu, Luhut juga bilang keputusan Jokowi untuk menghentikan ekspor nikel mentah ini membuat negara lain tidak lagi menganggap enteng Indonesia sebagai negara yang mudah diatur.
“Lebih dari itu tidak ada orang menganggap enteng lagi Indonesia, bahwa Indonesia ini bisa diatur-atur oleh siapa pun. Indonesia negara besar, negara yang punya karakter, negara yang bisa mengatakan iya dan negara yang bisa mengatakan tidak,” ucapnya.