Penjaga Pantai China Pantau Kapal Patroli Filipina di Perairan Sengketa Beting Sabina
JAKARTA - Penjaga pantai China mengatakan pihaknya memantau patroli Filipina dan kapal penangkap ikan yang berkumpul di sekitar Beting Sabina yang disengketakan.
Penjaga pantai Tiongkok memantau kapal-kapal tersebut sejak Sabtu akhir pekan lalu, kata juru bicara Gan Yu dilansir Reuters, Senin, 5 Agustus.
Gan mengatakan kapal patroli dari Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan Filipina (BFAR) dan beberapa kapal penangkap ikan berkumpul di perairan dekat kapal Filipina yang menurut China “terdampar secara ilegal” di perairan dangkal tersebut dan melanggar kedaulatan wilayah China dan hak dan kepentingan maritim di kawasan.
Tiongkok menyebut Sabina Shoal sebagai Xianbin Reef, sedangkan Filipina menyebutnya Escoda Shoal. Ini adalah atol yang terletak 150 km (93 mil) dari pulau Palawan di Filipina barat.
Baca juga:
PCG menuduh Tiongkok membangun pulau buatan di perairan dangkal tersebut. China mengatakan tuduhan itu tidak berdasar.
Beijing dan Manila telah terlibat selama satu tahun dalam perselisihan sengit mengenai klaim yang saling bersaing di Laut Cina Selatan, tempat perdagangan senilai $3 triliun terjadi setiap tahunnya.
Manila mencapai kesepakatan sementara dengan Tiongkok untuk misi pasokan di Laut China Selatan bulan lalu dalam upaya meredakan ketegangan dan mengatasi perbedaan pendapat. Rincian kesepakatan itu belum dipublikasikan.
China mengklaim hampir seluruh jalur perairan penting tersebut, termasuk sebagian yang diklaim oleh Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam.
Pengadilan Arbitrase Permanen memutuskan pada tahun 2016 klaim Beijing tidak memiliki dasar berdasarkan hukum internasional.