Kejar Ekonomi RI Capai 9 Triliun Dolar AS, Airlangga Bicara Mesin Pertumbuhan Ekonomi Baru
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah membutuhkan mesin pertumbuhan ekonomi baru seiring dengan tantangan perkembangan teknologi di masa mendatang, yakni melalui digitalisasi.
Adapun ekonomi digital Indonesia saat ini mencapai sebesar 80 miliar dolar AS dan diproyeksikan akan terus meningkat.
Dengan mempertimbangkan potensi itu, Airlangga bilang, diperlukan upaya mendorong penciptaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri di masa mendatang.
“Jadi kalau kita bicara ekonomi digital, kita perlu punya SDM, karenanya kita perlu lebih banyak mahasiswa untuk diberi kesempatan belajar di Tsinghua, terutama dalam kondisi geopolitik dan tantangan Artificial Intelligence (AI) dan AI generatif saat ini,” ungkap Airlangga dalam keterangannya, Minggu, 4 Agustus.
Menurut Airlangga, ini adalah saat yang tepat karena mempunyai fasilitas yang ada di Kura Kura Bali. Selain itu, bahwa Indonesia juga tengah menargetkan untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang.
"Di saat itu, Indonesia diperkirakan akan memiliki sekitar 320 juta penduduk dengan pendapatan per kapita sekitar 26.000 dolar AS, sehingga ekonomi Indonesia diperkirakan dapat mencapai sekitar 9 triliun dolar AS," ujarnya.
Airlangga menyampaikan untuk itu dibutuhkan pusat pendidikan yang berkualitas terutama di bidang inovasi dan teknologi, salah satunya melalui Tsinghua University.
Dengan memperhatikan urgensi tersebut, Airlangga menuturkan perlu adanya penambahan kuota kesempatan belajar di Tsinghua University bagi mahasiswa Indonesia yang saat ini hanya sebesar 50 mahasiswa.
Hal tersebut agar program tersebut dapat berjalan lebih inklusif, terlebih mempertimbangkan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dan terdapat proyeksi terjadinya bonus demografi pada beberapa tahun mendatang yang perlu untuk dioptimalisasi.
Baca juga:
- Hitung-hitungan Program Tapera Jokowi, Mahfud: Matematisnya Tidak Masuk Akal
- Singgung Mega Korupsi Jiwasraya-Asabri, PKS Kritik Program Tapera Jokowi Tanpa Kejelasan
- Demokrat Suarakan Kegelisahan Karyawan soal Tapera Jokowi: Orang Sudah Punya Rencana Hidup dan Penghasilan
- Kritik Keras Program Tapera Jokowi yang Tak Jelas Lokasi Perumahan: Tempat Kerja Jauh Tambah Biaya Transportasi