Menghadapi OPM, Ferdinando Solossa Fokus pada Keamanan di Maybrat
JAKARTA - Keamanan daerah menjadi prioritas bagi Ferdinando Solossa, bakal calon Wakil Bupati Maybrat, Papua Barat Daya, yang berpasangan dengan Karel Murafel. Di daerah ini, pergerakan OPM (Organisasi Papua Merdeka) masih menjadi tantangan utama.
"Kabupaten Maybrat ini menjadi perhatian nasional karena adanya pergerakan separatis OPM di sini. Karena itu, saya dan Calon Bupati, Pak Karel Murafel, sepakat menjadikan soal keamanan sebagai prioritas kami," katanya saat bertandang ke kantor VOI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 1 Agustus.
Karel dan Ferdinando mengusung isu keamanan sebagai poin utama dalam kampanye Pilkada nanti. "Kenapa soal keamanan ini menjadi penting? Karena dia menjadi kunci dari semuanya. Kalau keadaan tidak aman, pembangunan dan kebijakan lainnya tidak bisa dilaksanakan dengan maksimal," terang saudara sepupu pesepakbola nasional Boaz Solossa ini.
Karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) Maybrat tidak besar, ketergantungan pada dana dari pusat masih tinggi. Ferdinando menekankan bahwa iklim investasi harus digerakkan agar para investor mau masuk. "Agar investor mau masuk, persoalan keamanan harus benar-benar terjaga. Jadi, ada korelasi antara investasi dan keamanan," katanya.
Baca juga:
- Ferdinando Solossa dan Misi Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Maybrat
- Pilkada Sorong Selatan 2024, Alfius Way dan Husein Totarago Tawarkan Solusi Konkret
- Alfius Way dan Husein Totarago Siap Bawa Perubahan di Sorong Selatan
- Lewat Telepon, Biden dan Presiden Brasil Bakal Bahas Kisruh Maduro Klaim Menangi Pemilu Venezuela
Selain keamanan, pasangan Karel dan Ferdinando Solossa juga fokus pada kesejahteraan dan kemandirian. "Kami punya program prioritas untuk merealisasikan visi dan misi kami. Yaitu pelayanan pemerintahan, penempatan ASN harus sesuai dengan ilmu yang dimiliki calon ASN. ASN yang ditempatkan harus tepat sasaran," katanya.
Mereka juga akan menyelaraskan program kampanye dengan pemberlakuan UU Otonomi Khusus di Papua. "Ada 4 program yang menjadi skala prioritas: bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Warga kami di Kabupaten Maybrat hampir 90% adalah penduduk asli, jadi ini sangat cocok dengan sasaran UU Otonomi Khusus. Bagaimana pemberdayaan masyarakat lokal bisa maksimal," tanda Ferdinando Solossa.