Laba Anjlok 82 Persen, Bank Muamalat Masih Raup Untung Rp4,62 Miliar

JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk membukukan laba bersih senilai Rp4,62 miliar pada semester I tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 82 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp26,90 miliar.

Adapun laba sebelum pajak Bank Muamalat tercatat sebesar Rp9,1 miliar per 30 Juni 2024.

Per 30 Juni 2024, pionir bank syariah di Tanah Air ini juga mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 1,9 persen (yoy). Pertumbuhan tertinggi tercatat pada pembiayaan berbagi hasil (musyarakah) yang tumbuh sebesar 16,5 persen (yoy).

Total modal Bank Muamalat tercatat sebesar Rp6,8 triliun per akhir Juni 2024. Kemudian rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 31,20 persen per akhir Juni 2024, berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator.

Bank Muamalat juga mencatatkan pertumbuhan dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) pada semester I 2024. Per 30 Juni 2024, CASA Bank Muamalat tercatat sebesar Rp21,7 triliun, meningkat 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20,7 triliun.

Direktur Bank Muamalat, Karno mengatakan, pertumbuhan CASA tertinggi terjadi pada komponen giro yang meningkat 12,2 persen secara year on year (yoy) dari Rp4,8 triliun pada 30 Juni 2023 menjadi Rp5,4 triliun pada 30 Juni 2024.

"Hal ini menunjukkan kemampuan Bank Muamalat untuk menghimpun sumber dana yang berbiaya rendah," ujar Karno, Rabu, 31 Juli.

Dengan pertumbuhan tersebut, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Muamalat tercatat sebesar Rp43,8 triliun per 30 Juni 2024.

Karno juga menjelaskan, salah satu fokus bisnis Muamalat sejak tahun 2023 adalah akuisisi nasabah payroll, khususnya di segmen Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Hal ini yang menjadi penggerak utama pertumbuhan dana murah khususnya giro. Pertumbuhan ini sekaligus mencerminkan bahwa kepercayaan nasabah, baik institusi maupun individual tetap tinggi kepada Bank Muamalat,” kata dia..

Karno menjelaskan, dengan meluasnya bisnis payroll diharapkan dapat menjadi dasar bagi produk lain seperti pembiayaan untuk ditawarkan kepada nasabah. Bank Muamalat sendiri telah resmi ditunjuk sebagai Bank Penyalur Gaji (BPG) bagi ASN berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor 50 tanggal 16 Juni 2023.