Djokovic Tak Menyangka Rivalitas dengan Nadal Akan Berakhir: 18 Tahun Berlalu Cepat
JAKARTA - Novak Djokovic baru saja mengalahkan musuh bebuyutannya, Rafael Nadal, pada babak kedua tunggal putra Olimpiade Paris 2024.
Kemenangan itu masih menjaga mimpinya untuk meraih medali emas Olimpiade pertama kali sepanjang karier tenis profesionalnya.
Namun, di satu sisi, Djokovic sedih persaingannya dengan Nadal pada laga tersebut kemungkinan besar menjadi yang terakhir setelah hampir 20 tahun berduel, tepatnya 18 tahun.
Pertemuan Djokovic dan Nadal di babak kedua Olimpiade 2024 menjadi bentrok ke-60 sepanjang persaingan abadi mereka. Tidak ada dua petenis yang pernah saling berhadapan lebih dari ini.
Kedua petenis itu merajai gelar Grand Slam sepanjang sejarah. Djokovic mengemas 24 trofi, sementara Nadal 22 gelar.
Djokovic masih menjadi penguasa Grand Slam Australian Open dengan 10 trofi. Lalu, Nadal memegang rekor Grand Slam Roland Garros (Perancis Open) terbanyak dengan 14 trofi sehingga mendapat julukan Si Raja Tanah Liat.
SEE ALSO:
Petenis Serbia itu masih memegang rekor pertemuan atas Spanyol. Sejak pertemuan pertama pada 2006, Djokovic unggul 31-29.
"Saya tidak pernah berpikir pada 2006 bahwa kami masih akan saling berhadapan hampir 20 tahun kemudian," kata Djokovic.
Sementara itu, Djokovic kini mendambakan medali emas pertamanya di Olimpiade. Dia sempat menjalani operasi lutut delapan minggu lalu sebelum kembali mencapai final Wimbledon 2024.
Bisa dibilang menunjukkan level tertingginya musim ini untuk membuat start cepat yang mengguncang Rafael Nadal, peraih medali emas 2008.
Bergeser ke Nadal, dia kembali ke Roland Garros di mana ia memiliki patung logam penghormatan atas prestasinya.
Kekalahan dari Djokovic tak mengakhiri perjalanannya di Olimpiade Paris 2024. Dia masih terus melaju di nomor ganda bersama Carlos Alcaraz.
Nadal mengincar medali emas Olimpiade keduanya di nomor ganda putra setelah meraihnya pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Nadal hampir tidak bermain selama dua musim terakhir di Roland Garros karena cedera. Tahun lalu mengisyaratkan bahwa ia akan pensiun pada akhir musim 2024.
Olimpiade Paris 2024 bakal menjadi panggung tersebar terakhirnya sebelum berpisah dari dunia yang membesarkan namanya.
Meskipun mantan petenis nomor satu dunia itu mengatakan ingin terus bermain selama tubuhnya masih mengizinkannya, bisa jadi pertemuan dengan Djokovic merupakan kali terakhir bermain tunggal di Roland Garros.
Apa pun yang terjadi, ada kemungkinan besar Djokovic dan Nadal tidak akan pernah lagi memperbaharui persaingan mereka di lapangan kompetitif.