Pengembangan LFP Bersama China Dipastikan Masih Berlanjut

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kerja sama baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) berbasis lithium ferro phosphate (LFP) dengan China masih berlangsung.

"Ya jalan, sekarang saya kira researchnya kita pengin melakukan bersama dengan mereka,” ujar Luhut kepada awak media di Jakarta, Senin, 29 Juli.

Untuk saat ini, kata dia, pemerintah tengah menyiapkan area potensial yang akan digunakan sebagai basis riset yang berlikasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

"Kita sedang menyiapkan area untuk special research center, special zone, special research di daerah Morowali,” imbuh Luhut.

Dikatakan Luhut, sejatinya pemerintah juga akan segera membangun pusat riset baterai kendaraan listrik atau electric vehicle di Morowali, Sulawesi Tengah.

Luhut juga bilang Indonesia telah membangun industri daur ulang di Morowali yang dapat mendaur ulang dan mengekstraksi 99,5 persen nikel dari baterai bekas sepeda motor dan mobil.

"Jadi ini menurut saya, merupakan bagian yang sangat penting dari industri hijau. Jadi Indonesia ingin, dari pusat penelitian ini, melampaui industri kita sendiri," kata dia.

Untuk pengembangan pusat penelitian ini, kata Luhut, Indonesia telahh meminta universitas-universitas terkemuka di Indonesia ikut serta di penelitian ini dan mengirimkan 42 perwakilan mahasiswa untuk belajar dan melakukan penelitian di China.

Tak hanya itu, Indonesia juga secara aktif mengundang beberap peneliti dari China untuk melakukan penelitian secara langsung di Morowali

"Jadi ini menurut saya, terobosan yang akan dilakukan pemerintah Indonesia," pungkas Luhut.