Ricuh Warga Lokal dengan Investor Asing di Gili Trawangan, Polda NTB Minta Pemrov Turun Gunung

NTB - Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menduga sengketa lahan di Gili Trawangan, Lombok Utara pemicu adanya aksi anarkis warga.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daeah NTB Komisaris Besar Polisi Rio Indra Lesmana mengatakan, pihaknya meminta Pemerintah Provinsi NTB untuk lebih peduli terhadap persoalan sosial yang terjadi di kawasan aset milik Pemprov NTB seluas 65 hektare tersebut.

"Jadi, seharusnya (penyelesaian) didukung oleh pemprov karena ini 'kan berkaitan dengan aset pemprov. Semua pihak harus peduli atas persoalan ini," kata Rio di Mataram, NTB, Jumat 26 Juli, disitat Antara.

Sebagai sebuah institusi, lanjut Rio, Polda NTB akan secara resmi bersurat ke Pemprov NTB untuk menyelesaikan persoalan di Gili Trawangan.

"Pastinya nanti akan kami sampaikan ke pemprov, saya akan buat narasinya dahulu untuk bahan pengantar," ujarnya.

Selain berkoordinasi dengan Pemprov NTB, Rio memastikan secara internal pihaknya akan mengumpulkan seluruh pejabat Polri yang bertugas di Kabupaten Lombok Utara.

"Sebagaimana yang sudah disampaikan Pak Kapolda NTB, Gili trawangan itu prioritas kawasan pengamanan. Jadi, itu tugas saya nanti, saya akan sampaikan kepada kapolres, kasat, kapolsek, sampai polsubsektor di Gili untuk meningkatkan pola pengamanan, pasti akan saya tindak lanjuti," ucap dia.

Pekan lalu, terjadi aksi anarkis sekelompok warga di Gili Trawangan. Aksi itu dipicu adanya sengketa lahan antara warga lokal dengan investor asing dalam pengelolaan sebuah tempat usaha di atas lahan milik Pemprov NTB.

Namun, aksi tersebut berhasil diredam Polsubsektor Gili Indah yang bertugas dalam pengamanan di Gili Trawangan, Meno, dan Air.