Prabowo Pede Ekonomi RI 8 Persen, Ekonom: Jika Gagal Butuh Waktu Lama jadi Negara Maju

JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan manfaat dari bonus demografi bisa membuka peluang untuk Indonesia menjadi negara maju sehingga secara otomatis investasi sumber daya manusia (SDM) dan investasi modal akan meningkat.

Menurut Josua jika Indonesia gagal lepas dari jerat ekonomi menengah di saat bonus demografi berakhir, kemungkinan ekonomi akan mature sebelum mencapai full potentialnya sehingga banyak masyarakat indonesia yang akan terjebak di kelas middle income.

"Indonesia akan memerlukan waktu lebih lama lagi untuk menjadi negara maju," ucapnya kepada VOI, Selasa, 22 Juli.

Josua menyampaikan untuk mencapai pertumbuhan 8 persen akan lebih tepat jika menjadi target jangka menengah panjang.

"Target 8 persen mungkin akan lebih tepat jika menjadi target jangka menengah panjang," ujarnya.

Menurut Josua untuk mencapai target pertumbuhan 8 persen akan sangat penuh dengan tantangan dan untuk bisa kesana harus ada faktor pendorongnya yaitu investasi, percepatan transformasi struktural.

Oleh sebab itu, Josua menyampaikan proses ini akan memerlukan waktu yang tidak bisa cepat. Selain itu, konsumsi dan investasi adalah 2 komponen PDB dengan share tertinggi sehingga kinerjanya sangat mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi.

Adapun saat ini share konsumsi adalah 55 persen dan investasi sekitar 30 persen, Josua menyampaikan jika investasi digenjot maka mungkin kontrubusi investasi bisa mencapai 40 persen dari PDB (rata-rata beberapa negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi yang dipicu investasi).

"Jadi untuk mencapai 8 persen maka konsumsi harus tumbuh di kisaran 7 persen - 8 persen dan investasi harus mampu tumbuh double digit," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengaku bertaruh dengan beberapa menteri dari negara lain terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bisa tumbuh mencapai 8 persen di masa kepemimpinanya.

“Kalau saya lebih berani lagi. Kita harus berani menaruh sasaran yang lebih tinggi. Kalau saya optimistis kita bisa mencapai 8 persen pertumbuhan. Saya taruhan dengan beberapa menteri dari sebuah negara tetangga,” katanya dalam peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 White Paper One Map Policy Beyond 2024, Kamis, 18 Juli.

Namun sayangnya, Prabowo enggan mengungkap negara mana yang bertaruh dengan dirinya. Prabowo bilang jika pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil mencapai 8 persen, para menteri negara tersebut akan mentraktirnya makan malam.

“Saya tidak sebut negara mana. Tapi ada beberapa menteri dari sebuah negara taruhan sama saya. Dia bilang your excellency, if you can achieve 8 percent growth, once, sekali saja dalam lima tahun yang akan datang, kita mencapai 8 persen. Mereka they are going to buy me dinner. Mereka akan beli makan malem untuk saya!,” tuturnya.

Prabowo pun lantas menerima taruhan tersebut. Dia optimistis ekonomi Indonesia mampu tumbuh 8 persen. Sebab, Indonesia negara yang besar dan kaya.

“Saya bilang “your own. Kalau kita mencapai 8 percent, you harus beli saya makan malam”. Ya, kita nanti lihat saja. Kalau saya lihat, saya sangat optimis. Kekayaan kita sangat besar, potensi kita sangat besar,” ucapnya.