Pengaruh Pidato Donald Trump terhadap Kebijakan EV AS dan Elektrifikasi Global
JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini memanfaatkan pidato pencalonannya di Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee untuk mengkritik kebijakan kendaraan listrik (EV) Presiden Joe Biden.
Dilaporkan Bloomberg, dikutip Selasa, 23 Juli, Trump berjanji akan mengakhiri mandat kendaraan listrik pada hari pertamanya menjabat kembali sebagai presiden. Trump menyatakan bahwa langkah ini akan menyelamatkan industri otomotif Amerika Serikat (AS) dari "kehancuran total" dan menghemat ribuan dolar per mobil bagi pelanggan AS.
Pidato Trump menyoroti ketidaksetujuannya terhadap dorongan Biden untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik. Kebijakan Biden mencakup insentif besar-besaran untuk produsen dan konsumen EV, serta investasi infrastruktur pengisian daya yang masif. Biden percaya bahwa peralihan ini penting untuk mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim.
Namun, Trump berpendapat bahwa mandat kendaraan listrik akan merusak industri otomotif tradisional, yang masih sangat bergantung pada kendaraan berbahan bakar fosil. Dia mengeklaim bahwa kebijakan ini akan mengakibatkan hilangnya pekerjaan di sektor otomotif dan biaya yang lebih tinggi bagi konsumen. Trump juga menekankan bahwa tidak semua konsumen siap atau mampu beralih ke EV, dan bahwa infrastruktur pengisian daya yang belum memadai menjadi hambatan utama.
Dampak Potensial pada Industri Otomotif AS
Jika Trump kembali berkuasa dan benar-benar mengakhiri mandat kendaraan listrik, dampaknya terhadap industri otomotif AS bisa signifikan. Pabrikan mobil yang telah menginvestasikan miliaran dolar dalam pengembangan EV mungkin harus menyesuaikan kembali strategi mereka. Ini bisa mengakibatkan penundaan atau bahkan pembatalan beberapa proyek EV, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pasokan dan inovasi dalam industri tersebut.
Selain itu, produsen yang telah bergantung pada insentif pemerintah untuk menarik konsumen EV mungkin menghadapi kesulitan dalam mempertahankan harga kompetitif tanpa dukungan tersebut. Hal ini bisa mengurangi permintaan EV dan memperlambat adopsi teknologi hijau yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga:
Peralihan Global ke Elektrifikasi
Di luar AS, peralihan global ke elektrifikasi terus berlanjut dengan kecepatan yang berbeda-beda. Banyak negara di Eropa dan Asia telah menetapkan target ambisius untuk menghentikan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil dalam beberapa dekade mendatang. Kebijakan-kebijakan ini didorong oleh komitmen untuk mengurangi emisi karbon dan mengatasi krisis iklim global.
Meskipun kebijakan Trump jika terpilih mungkin akan menghambat adopsi EV di AS, pengaruhnya terhadap peralihan global kemungkinan juga berpengaruh besar pada industri global mengingat AS adalah pemimpin dunia.
Pidato pencalonan Donald Trump dan janji untuk mengakhiri mandat kendaraan listrik mencerminkan pandangannya yang skeptis terhadap kebijakan lingkungan yang agresif. Meskipun langkah ini mungkin mendapatkan dukungan dari beberapa kelompok industri dan konsumen, dampaknya terhadap industri otomotif AS dan peralihan global ke elektrifikasi masih harus dilihat. Yang jelas, masa depan kendaraan listrik dan upaya global untuk mengurangi emisi karbon akan terus menjadi isu penting dalam politik dan kebijakan ekonomi di tahun-tahun mendatang.