Investor akan Wait and See Usai Thomas Djiwandono jadi Wamenkeu II
JAKARTA - Politikus Partai Gerindra sekaligus keponakan Prabowo Subianto, Thomas Djiwandono resmi menjadi Wakil Menteri Keuangan II untuk mendampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Kabinet Indonesia Maju.
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita melihat pasar akan melakukan wait and see terlebih dahulu. Lantaran Jokowi dan Prabowo kurang yakin dengan tanggapan pasar, sehingga memberi sinyal tentang sosok pengganti Sri Mulyani dengan cara memasukan Thomas sebagai Wakil Menteri Keuangan.
"Soal tanggapan pasar, saya menduga akan wait and see dulu. Jokowi dan Prabowo nampaknya kurang yakin dengan tanggapan pasar, sehingga memberi sinyal tentang sosok pengganti SMI dengan cara mendudukan Thomas di posisi Wamen," ucapnya kepada VOI, Jumat, 19 Juli.
Ronny menyampaikan jika tanggapan pasar positif akan lanjut menjadi Menteri Keuangan sementara jika tidak hanya sebagai jatah.
"Jika tanggapan pasar positif, berkemungkinan besar akan jadi menteri.Tapi jika tidak, boleh jadi hanya sebatas itu jatah Thomas," ujarnya.
Adapun untuk posisi wamen baru ini, Menurut Ronny pasar tidak akan terlalu terpengaruh lantaran pasar akan wait and see serta terus mencari kepastian soal Menteri Keuangan pasca pemerintahan Jokowi berakhir.
Baca juga:
Senada, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai masuknya Thomas Djiwandono menjadi Wakil Menteri Keuangan II akan membuat investor menahan investasinya guna menanti kepastian siapa Menteri Keuangan ke depannya dalam masa pemerintahan Presiden terpilih Prabowo.
"Hadirnya nama Thomas Djiwandono dalam Wamenkeu membuat kans SMI untuk duduk di kursi Menkeu ke depan. Tentu hal tersebut membuat investor semakin menahan investasinya guna menanti kepastian siapa Menkeu ke depan," ujarnya.
Huda menilai, jika Menteri Keuangan kedepannya bukan Sri Mulyani akan membuat investor semakin khawatir dalam pengelolaan keuangan negara ke depan akan seburuk apa.
"Jadi, memang akan ada efek negatif jika benar Thomas yang akan duduk di kursi Menkeu," ujarnya.