Obama pun Dikabarkan Ragu Biden Bisa Menangi Lagi Pilpres AS
JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan kepada sekutunya dalam beberapa hari terakhir, jalan Joe Biden menuju kemenangan Pilpres sangat berkurang.
Menurutnya, Biden perlu secara serius mempertimbangkan kelayakan pencalonannya, Washington Post melaporkan pada Kamis, 18 Juli, mengutip beberapa orang yang diberi penjelasan tentang pemikiran Obama dilansir Reuters.
Usai buruknya performa Joe Biden dalam debat calon presiden, dukungan kepadanya kian menurun. Kabar terbaru menyebut para donor utama Partai Demokrat menunda sumbangan sebesar 90 juta dolar AS (Rp1,45 triliun) yang dijanjikan untuk kampanye Presiden Joe Biden selama ia tetap menjadi calon presiden dari partai tersebut karena tekanan yang meningkat.
Berdasarkan laporan media, tekanan terhadap Biden untuk mengakhiri kampanye pemilihannya kembali semakin meningkat seiring sekitar 12 anggota Partai Demokrat di Capitol Hill mengeluarkan seruan publik agar Biden mundur menyusul kinerja debat yang buruk melawan mantan Presiden Donald Trump.
Sumbangan kepada super PAC pro-Biden, Future Forward, mencakup beberapa sumbangan senilai delapan digit AS, kata dua orang yang mengetahui masalah tersebut kepada surat kabar New York Times.
Kendati demikian, komite aksi politik tidak menanggapi permintaan komentar dan tidak menjelaskan para pendonor yang memutuskan untuk menahan pendanaan mereka. Future Forward dilaporkan sedang melakukan jeda terhadap keputusan-keputusan besar sampai kebuntuan tersebut terselesaikan.
Baca juga:
Di tengah kegaduhan internal Demokrat, Biden pernah menulis surat yang ditujukan untuk anggota Kongres Partai Demokrat. Dia menegaskan bakal melanjutkan upayanya untuk terpilih kembali di Pilpres AS.
“Saya ingin Anda tahu bahwa terlepas dari semua spekulasi di media dan di tempat lain, saya berkomitmen kuat untuk tetap ikut dalam perlombaan ini, untuk menjalani perlombaan ini sampai akhir, dan untuk mengalahkan Donald Trump,” tulis Biden dalam suratnya, yang diperoleh oleh CNN dilansir Senin, 8 Juli.
Biden berbicara soal kekhawatiran yang semakin besar tentang kelangsungan rencananya dalam surat yang diucapkan dengan tegas.
“Pertanyaan tentang bagaimana untuk bergerak maju telah dibicarakan dengan baik selama lebih dari seminggu, dan inilah waktunya untuk mengakhirinya. Kami punya satu pekerjaan, dan itu untuk mengalahkan Donald Trump. Kita punya waktu 42 hari menuju Konvensi Demokrat dan 119 hari menuju pemilihan umum. Melemahnya tekad atau ketidakjelasan tugas ke depan hanya akan membantu Trump dan merugikan kita,” kata Biden. “Ini saatnya untuk bersatu, bergerak maju sebagai partai yang bersatu, dan mengalahkan Donald Trump,” papar Biden dalam surat yang juga diunggah di Instagram @joebiden.
Ini adalah pekan yang kritis bagi masa depan politik Biden ketika dia berupaya meredam dampak buruk yang semakin besar terhadap sidang DPR dan Senat untuk pertama kalinya sejak debat tersebut.
Sejumlah petinggi Partai Demokrat di parlemen mengatakan kepada pemimpin minoritas Hakeem Jeffries pada Minggu, 7 Juli, Biden perlu mundur di tengah kekhawatiran mengenai hasil pemilu Demokrat yang gagal.
Tak lama setelah surat itu dirilis, Biden mengadakan acara “Morning Joe” di MSNBC, yang merupakan bagian dari strategi untuk melakukan lebih banyak pertemuan tanpa naskah untuk meredam kekhawatiran mengenai usianya.
Namun penampilannya, meski energik, mungkin tidak memberikan dampak yang diharapkan.
Diulas CNN, Biden memberikan tanggapan yang panjang dan terkadang di topik luar terhadap pertanyaan tentang suratnya kepada Partai Demokrat.
“Dan saya telah berkeliling negara ini karena beberapa alasan, pertama, untuk memastikan saya benar bahwa partai masih menginginkan saya menjadi calon. Semua data, semua data menunjukkan bahwa rata-rata anggota Partai Demokrat di luar sana yang memilih, 14 juta di antara mereka yang memilih saya, masih menginginkan saya menjadi calon nomor 1,” papar Biden.