Eksklusif Sahila Hisyam Kerja Keras Kombinasikan TV dan Film Layar Lebar

JAKARTA - Sahila Hisyam kembali berakting lewat film terbarunya, Pusaka. Film horor berpadu dengan gore ini menempatkan dirinya sebagai salah satu pemeran utama dan beradu peran dengan para pemain lainnya.

“Di film Pusaka, aku berperan sebagai Mayang dan apa yang aku hadapi pastinya serangan dan teror yang dihadapi karakter-karakter lain, teman-teman aku. Serangan dan teror yang sangat berdarah,” kata Sahila Hisyam memulai perbincangan dengan VOI.

Film Pusaka disutradarai oleh Rizal Mantovani yang sering menggarap film genre horor. Finalis Gadis Sampul itu mengaku mendapat tawaran dari manajernya dan tertarik untuk bergabung dengan proyek tersebut.

“Memang tertarik karena dari skenarionya, ceritanya seru banget. Intens, kelihatan dari skenario dan director-nya Rizal Mantovani. Aku pengen didirect sama mas Rizal akrena sering dengar dan tahu karyanya jadi begitu ditawarin ya mau banget terus dipegang Multivision dan setiap bikin film MVP keren banget eksekusinya,” jelasnya.

Sahila Hisyam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Dikenal pertama kali dalam televisi, Sahila Hisyam tampil dalam berbagai medium tahun ini. Ia menjadi salah satu anggota acara komedi di salah satu stasiun televisi. Ia juga semakin tertarik untuk berakting dalam layar lebar dengan mempertimbangkan banyak proyek.

“Aku bukan tipe yang semua aku ambil tapi setiap ambil project itu lebih diskusi sama manajer aku. Dan ya diambil kira-kira mana yang projectnya oke untuk karier aku ke depannya. Untuk film juga lumayan melihat dari cerita, siapa yang mendirectnya,” kata Sahila Hisyam.

“Kalau misalkan di tv itu memang karena ya program tv kebanyakan, kebagiannya aku komedi. Aku gak tahu gimana awalnya aku ngehost di Oke Boss ternyata mungkin aku ada sisi komedinya. Tapi memang aku dari dulu bergaul sama teman-teman memang tipe yang suka becandaan dan di keluarga aku, papa, mama, aku, kita bukan kayak serius tapi orang suka becandaan,” jelasnya.

Sahila Hisyam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Sahila Hisyam mengungkap terkadang ia mengalami krisis identitas sebagai figur publik. Di televisi, ia lebih banyak berkomedi. Di layar lebar, ia tampil dalam berbagai cerita drama. Ia sendiri tidak menampik dirinya sering disangka sebagai komedian.

“Kalau orang lain suka becandaan, orang random kayak security kayak suka sok sksd, kalau moodnya enak ya aku tanggepin tapi kalo ga enak ya hmmm tergantung mood. Lumayan banyak yang nyangka aku komedian,” kata Sahila.

“Aku inget aku dekat sama cowok, terus ngerti kan aku bukan Sule, Denny Cagur, Wendi Cagur kayak bahan komedi banyak karena syuting komedi aku dibantu banget. Aku pernah dekat sama cowok terus sering tiba-tiba telpon dan bilang “hibur aku dong, ngelucu dong” katanya. Memang aku cewek penghibur? Please gue lagi capek, di tengah jalan, di tengah macet kayak kenapa ya kok begini sampai ke cowok yang dekat sama gue aja minta hibur aku,” kenangnya sambil tertawa.

Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental dengan Lari

Sahila Hisyam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Saat ini, Sahila Hisyam merasa fokusnya mulai terbagi dan tidak hanya dibatasi oleh satu bagian mulai dari berakting dalam berbagai genre hingga mendalami dunia olahraga. Aktris 32 tahun itu juga menceritakan momen menarik ketika syuting dalam film terbaru.

“Di film persiapannya lebih matang, kalo di sinetron dengan persiapan singkat dan kejar tayang untuk keperluan tayang jadi karakternya melekatnya seiring episode. Tambah lama sinetronnya, tambah banyak duitnya, tambah nempel karakternya! Di flm kita dikasih beberapa bulan untuk matengin dan lebih kayak masuk set lebih percaya diri karena persiapannya matang,” katanya.

“Bedanya sama Pusaka ini gore yang banyak action, sebelumnya horor drama jadi ini pengalaman pertama juga. Film Pusaka itu banyak banget berdarah-darahnya, kekejaman sebanyak itu brutal dan kemarin sempat ngobrol sama produser pak Amrit, pak Amrit bilang ternyata film Pusaka itu inspired by ceritanya Mpu Gandring. Jadi problem dari Pusaka itu kerisnya,” jelas Sahila lagi.

“Karena ini aku mungkin pengalaman pertama film banyak horor action, aku belajar adegan lari, menyerang, terserang karena biasanya kan lebih ke drama jadi koreo fighting bekal banget untuk aku karena pas ngerasain syuting beberapa kali tapi waktu adegan action ini oh segini kurang jadi mas Rizal bantu,” ujarnya.

Sahila Hisyam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Bicara soal olahraga, Sahila Hisyam juga menjadi salah satu artis yang terjun ke dunia lari. Akan tetapi aktris kelahiran 20 April itu mengungkap sudah memulai olahraga sejak lama, tapi untuk lari di tahun 2018.

“Aku gak pernah lari tapi kerja sama dengan brand dichallenge ikut pelatihan lari maraton 42 km, mana lagi sinetron waktu itu. Aku mau karena basicnya suka olahraga tapi waktu itu bukan lari tapi gym aja. Dari situ aku rutin lari, makin ke sini makin bertambah (brand) makin bertambah usia,” kata Sahila.

“Jadi aku ngerasa kesenangan aku dengan olahraga kayak lebih intens karena lari butuh komitmen untuk latihan. Dulu biasanya malam minggu nongkrong dimana, ke sini, ke tempat baru pulang malem, tapi Alhamdulillah dengan lari malam minggu kemana aku gak bisa pulang malem karena besok aku CFD (Car Free Day). Setelah dijalankan bertahun tahun, enak banget ke badan dan mood aku,” lanjutnya.

Sahila Hisyam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Sahila menjelaskan lari memiliki dampak kepada dirinya yang juga secara langsung juga berpengaruh dengan pekerjaannya sebagai aktor baik secara emosional maupun fisik.

Impactnya lebih ngerasa untuk displin aku dalam bekerja karena latihan dan konsisten. Untuk kekuatan fisik, lari menunjang untuk aku bekerja dan untuk olahraga lainnya karena lebih ke endurance. Terus aku ngerasa kalau lagi lari bangunnya pagi gitu gak lari di treadmill karena aku kadang lari di treadmill tapi kalau rutin bangun pagi itu wah ke mood tuh beneran ngaruh banget!” katanya.

“Tips kalau mulai lari lebih ikutin ke badan, kalian jangan compare sama orang lain soal kecepatan, ikut race, ya menurutku yang penting enjoy jangan compare sama orang lain. Kalo larinya enjoy, lagi galau, lari sambil denger lagu galau tuh enjoy sih. Biar enjoy biar larinya enak, bangkit dan lari konsisten jadi enak terus larinya,” kata Sahila.

Percakapan singkat sore itu diakhiri dengan harapan Sahila Hisyam agar dia tetap bisa menikmati pekerjaannya apapun bentuknya.

“Anaknya gak set goals tapi semoga aku selalu enjoy dengan pekerjaanku, dan ada progres terus untuk ke depannya,” tutup Sahila Hisyam.

>