Sudah Bertemu Otorita, Pengusaha Ritel Bakal Kirim Truk Makanan dan Minuman ke IKN

JAKARTA - Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyatakan siap untuk ekspansi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini sejalan dengan rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke daerah sana.

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan, pihaknya telah mengadakan diskusi internal dengan pihak Otorita IKN menyangkut dukungan peritel di sana. Pasalnya, saat ini belum ada mal beroperasi di sana, Hippindo siap memberikan dukungan berupa truk makanan atau foodtruck.

"Iya kami sudah dipanggil (OIKN). Kalau sudah siap, ya, kami kirim dulu mungkin foodtruck untuk makan minumnya. Kecil-kecil dulu enggak langsung mal," ujar Budihardjo kepada wartawan, dikutip Kamis, 18 Juli.

Sebagai penyewa gerai-gerai di pusat perbelanjaan, Hippindo menantikan rampungnya proyek mal di ibu kota baru itu. Setelahnya, baru peritel bisa mulai masuk secara penuh ke IKN.

Saat ditanya lebih lanjut menyangkut progres pembangunan mal di sana, Budi mengaku bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti. Namun, dia memastikan pihaknya siap masuk dan mendukung ekonomi di sana.

"Belum tahu (kapan rampung). Kalau mal-nya sudah, ada baru kami masuk. Kami siap kalau udah ada mal-nya," katanya.

Di samping itu, Budi menaruh perhatian lebih terhadap nasib Jakarta usai ibu kota pindah. Dia khawatir pemasukannya bisa turun lantaran 40 persen omzet dari para pengusaha ritel ini bersumber dari Jakarta.

"Jadi, kami ini kalau Jakarta sepi bahaya juga. Kantor pusat kami di Jakarta. Anggota kami ada 800 brand, rata-rata juga kantornya di Jakarta," tuturnya.

Secara keseluruhan, Budi menyebut, hanya 20 persen kontribusi sektor online terhadap bisnis para anggota Hippindo. Terkait hal tersebut, pihaknya masih mengandalkan dorongan dari traffic atau aktivitas pengunjung secara offline untuk mempertahankan keberlanjutan bisnis.

Oleh karena itu, pengembangan ekonomi Jakarta sangat penting dalam memastikan keberlanjutan dari para pengusaha, UMKM hingga ekonomi Indonesia sendiri. Selaras dengan itu, pihaknya turut aktif dalam membantu meningkatkan traffic atau kunjungan konsumen ke mal.

"Bayangkan kalau Jakarta ini sampai tadi menjadi tidak ada praktiknya, kami juga khawatir. Maka, kami sangat mendukung dan bahkan terlibat aktif untuk membuat semua mal akan ramai," kata dia.