Berbagai Macam Cara 117 Gol di Euro 2024 Terjadi
JAKARTA - Euro 2024 atau edisi ke-17 yang digelar di Jerman pada 14 Juni-14 Juli 2024 melahirkan 117 gol.
Gol Mikel Oyarzabal di final antara Spanyol vs Inggris menjadi gol terakhir.
UEFA memerinci bagaimana 117 gol itu terjadi serta membandingkan perubahan dengan edisi sebelumnya.
Baca juga:
Gol Menurut Proses
Kaki Kanan: 60 Gol
Kaki Kiri: 28 Gol
Kepala: 18 Gol
Lainnya: 1 Gol
Gol Bunuh Diri: 10 Gol
Jumlah serangan kaki kiri menyumbang lebih dari 30 persen gol pada tahun 2016 dan 2020. Namun, jumlah tersebut berkurang seperempat pada edisi 2024. Angka itu tak jauh beda dengan edisi 2008 dan 2012.
Sementara ada penurunan jumlah gol bunuh diri. Pada edisi 2020, ada 11 gol bunuh diri. UEFA menyebut berkurangnya gol bunuh diri menjadi bukti bahwa umpan silang lebih rendah di era permainan modern.
Waktu Gol
Waktu Rata-Rata Gol Pertama: 30 menit
Rata-Rata Gol per Laga: 2,29 Gol
Angka rata-rata gol pada Euro 2024 menurun. Sebelumnya pada edisi 2020, rata-rata gol per pertandingan sebesar 2,78 yang merupakan tertinggi dari 16 edisi lain.
Penurunan pada 2024 kemungkinan besar disebabkan oleh semakin meratanya persaingan di sepak bola Eropa. Soalnya, semakin banyak tim yang mendapat peluang lebih besar untuk menunjukkan prestasi mereka, terlebih peserta menjadi 24 tim sejak 2016.
Rata-rata waktu terciptanya gol pertama kini turun sekitar 11 menit dibandingkan edisi 2016. Hal ini tidak mengherankan mengingat empat dari 10 gol tercepat dalam sejarah Euro terjadi pada edisi 2024.
Nedim Bajrami menjadi pemegang rekor gol tercepat dengan 23 detik saat membuka keunggulan Albania atas Italia.
Tiga gol tercepat lain tahun ini yang dimaksud UEFA ialah gol Merih Demiral dengan 57 detik dalam kemenangan Turki vs Austria (2-1).
Kemudian ada gol Youri Tielemans untuk Belgia dengan catatan 1 menit 13 detik kala melawan Rumania.
Terakhir, gol Khvicha Kvaratskhelia dengan waktu 1 menit 34 menit dalam kemenangan Georgia atas Portugal 2-0.
Area Gol
Dalam Area Penalti (termasuk kotak lima meter): 98 Gol
Di Luar Area Penalti: 19 Gol
Angka 16,2 persen dari total gol berasal dari luar kotak penalti, hampir sama dengan edisi 2016.
Hal itu membuktikan bahwa tren sedang berlangsung yang mana tim-tim lebih sedikit mengarahkan bola ke area berbahaya dari jarak jauh. Hasilnya, lebih sedikit gol tercipta dari jarak jauh.
Skema Terjadinya Gol
Permainan Terbuka: 108 Gol
Penalti: 9 Gol
Tendangan Bebas Langsung: 0
Edisi 2012 dan 2020 hanya menampilkan satu tendangan bebas langsung yang berbuah gol. Tren itu menurun pada 2024 yang mana tidak ada satu gol pun lahir dari sepak bebas langsung.
Peningkatan kelincahan penjaga gawang modern dan berkurangnya jumlah pemain bertahan yang turun untuk memenangi bola di sekitar daerah mereka menjadi faktor.
Selain itu, gaya modern saat ini lebih mengutamakan pertahanan kolektif. Alhasil, jumlah pelanggaran di daerah berbahaya yang berpotensi menjadi gol dari tendangan bebas langsung berkurang.
Boleh dibilang, atribut defensif kini wajib dimiliki semua pemain, tak peduli posisinya. Jadi, kini bertahan tak cuma di sepertiga wilayah sendiri.
Struktur pertahanan yang lebih baik dengan dukungan semua pemain di luar garis pertahanan terakhir menjadi alasan berkurangnya jumlah tendangan bebas.
Penalti di Euro 2024
Jumlah Penalti: 12
Gol Penalti: 9 Gol
Penyelamatan Penalti: 3
Penalti Meleset: 0
Jumlah gol dari titik penalti pada Euro 2024 sama dengan edisi 2020, yaitu sembilan gol. Perbedaannya terletak kepada jumlah penalti.
Pada 2020, ada 16 penalti, sedangkan pada 2024 berkurang empat alias 12 penalti. Jumlah 12 penalti juga terjadi pada Euro 2016.
Artinya, kalau berkaca dari jumlah dan penalti sukses, tahun ini terbilang lebih berhasil dalam hal mengonversi sepakan 12 pas jadi gol.
UEFA menyebut pengambil penalti mendapat manfaat dari bervariasinya teknik dan tipuan dalam eksekusi. Hal itu merupakan buntut dari peningkatan ketangguhan kiper dalam duel penalti.