Harga Bitcoin Kembali Melesat Usai Peristiwa Penembakan Donald Trump
JAKARTA - Selama 24 jam terakhir, harga Bitcoin (BTC) melesat mendekati angka 65.000 dolar AS (Rp1,05 miliar) dengan kenaikan sebesar 6,35 persen atau menguat hampir 20 persen dalam satu pekan terakhir.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan bahwa kenaikan pasar kripto kali ini didorong oleh peristiwa politik, inflasi yang melandai, pidato dovish dari Jerome Powell serta akumulasi dari manajer investasi.
Menurutnya, serangan terhadap Donald Trump, yang terjadi saat rapat umum di Pennsylvania pada Minggu, 14 Juli kemarin berdampak langsung pada pasar kripto. Segera setelah berita tersebut tersiar, Bitcoin & altcoin melonjak.
“Efek Trump, sebagai kandidat yang pro-Bitcoin, telah memainkan peran penting dalam dinamika ini. Disusul dengan peningkatan likuiditas dengan Investor yang merasa yakin dengan kesehatan Trump, meningkatkan kepercayaan mereka terhadap aset digital, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan dramatis ini,” jelas Panji.
Trump dipandang sebagai kandidat yang lebih ramah terhadap kripto daripada Presiden Joe Biden. Sehingga probabilitas kandidat pro-crypto untuk memenangkan pemilu menjadi 70 persen di Polymarket.
Baca juga:
- Berkah Usai Penembakan, Donald Trump Bebas dari Dakwaan Kasus Dokumen Rahasia Pemerintah
- Penyelidik Analisis Ponsel Penembak Trump, Motif Pelaku Belum Terungkap
- Ajaib Kripto: Rebound Awal Juli, Bitcoin Sempat Naik ke Level Rp1,04 Miliar
- Ajaib Kripto Ungkap Dampak Rilis Data Inflasi AS ke Bitcoin dan Aset Kripto Lain
Mantan Presiden AS Donald Trump juga diumumkan sebagai salah satu pembicara di konferensi Bitcoin 2024 yang akan berlangsung di Nashville, Tennessee, dari tanggal 25 hingga 27 Juli.
“Saat ini, Jika BTC bertahan di atas support 64.000 dolar AS (Rp1,03 miliar), maka dapat lanjut naik ke resistance selanjutnya di 69.000 dolar AS (Rp1,1 miliar). Namun, jika turun di bawah, 64.000 dolar AS (Rp1,03 miliar), BTC bisa melemah ke 62.000 dolar AS (Rp1 miliar),” jelas Panji.