Nama Halte Gelora Bung Karno Diubah Jadi Halte Senayan Bank DKI, Ini Alasannya

JAKARTA - PT Transjakarta mengubah nama Halte Gelora Bung Karno menjadi Halte Senayan Bank DKI. Hal ini merupakan kerja sama selama 3 tahun dengan bank pembangunan daerah (BPD) Bank DKI.

Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza mengungkapkan, alasan perubahan penamaan halte sebagai commercial branding dan demi menambah kontribusi terhadap pendapatan korporasi.

"Kolaborasi ini menjadi pendorong untuk memajukan sistem transportasi publik di Jakarta dan menunjang gaya hidup masyarakat sebagai bentuk representatif dari kota global yang berkelanjutan," ujar Welfizon dalam keterangannya, Jumat, 12 Juli.

Ia menambahkan, penamaan Halte Senayan Bank DKI juga akan meningkatkan brand awareness Bank DKI dengan memperkenalkan kembali Jakarta Tourist Pass yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna transportasi publik serta peluang aktivasi dan event yang dapat dinikmati oleh pelanggan Transjakarta.

"Setiap hari kurang lebih 10.000 pengguna yang menggunakan halte ini. Kami menempatkan naming rights karena ini halte yang paling ramai," tutur dia.

Direktur Utama Bank DKI Agus H. Widodo menguraikan, dengan menjadi pemegang hak penamaan halte, pihaknya akan memulai program kemitraan dan inisiatif strategis lainnya yang akan dijalankan Bank DKI dan Transjakarta untuk mewujudkan layanan transportasi publik dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna layanan Transjakarta.

"Penamaan Halte Transjakarta Senayan Bank DKI merupakan wujud nyata dukungan Bank DKI untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Jakarta. Kami mempercayai, upaya ini akan mendukung peningkatan kualitas transportasi publik di Jakarta," ungkap Agus.

Bank DKI memiliki layanan transaksi elektronik JakCard yang bisa menjadi menjadi tiket pembayaran nontunai pada layanan Transjakarta. Hingga kini, JakCard dapat digunakan untuk transportasi terintegrasi di Jakarta, mulai dari Transjakarta, Jaklingko, Commuter Line, MRT Jakarta, hingga LRT Jakarta dan Jabodebek.

Selain itu, JakCard juga dapat digunakan untuk pembayaran tiket masuk elektronik pada tempat wisata kelolaan Pemprov DKI Jakarta, diantaranya Monas, Taman Margasatwa Ragunan, hingga beberapa museum di Jakarta, seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Joang 45, Museum Prasasti dan Museum MH Thamrin.

Sebagai informasi, total transaksi penggunaan JakCard di Transjakarta hingga Juni 2024 mencapai nominal sebesar Rp3,87 Miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 980.179 kali. Jumlah ini meningkat lebih dari 111 persen dibanding total transaksi sepanjang tahun 2023 yang mencatatkan nominal Rp1,46 Miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 440.995 kali.