Tak Hanya Brasil, Meksiko, Thailand, dan Turki, BYD Dikabarkan Pertimbangkan Bangun Pabrik di Peru
JAKARTA - Sukses secara global menambah keyakinan BYD untuk terus memperluas ekspansi, termasuk meningkatkan persaingan dengan Tesla untuk mendapatkan gelar pembuat kendaraan listrik baterai terbesar di dunia.
Kabar terbaru jenama asal China ini, dilansir dari CNN International, 10 Juli, telah setuju untuk membangun pabrik mobil senilai 1 miliar dolar AS di Turki yang langsung diumumkan pemerintah Turki.
CEO BYD Wang Chuanfu dan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki Mehmet Fatih Kaci disebut telah menandatangani perjanjian tersebut di Istanbul. Bahkan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan langsung menghadiri upacara penandatanganan tersebut.
Sementara selain Turki, BYD juga mempertimbangkan kemungkinan untuk membangun pabrik perakitan di Peru.
Hal tersebut berdasarkan laporan media lokal Andina, yang mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri Peru Javier González-Olaechea mengatakan pendirian fasilitas manufaktur BYD akan memanfaatkan kolaborasi strategis China-Peru di sekitar Pelabuhan Chancay.
Persahabatan antara Tiongkok dan Peru meningkat ketika Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra mengunjungi Tiongkok pada bulan Juni. Pada kesempatan tersebut juga membuat janji dengan BYD dan Huawei.
González Olaechea menyebutkan bahwa Shenzhen adalah pusat teknologi digital terpenting di Chuna. Ia juga mengatakan BYD menyampaikan kemungkinan untuk mendirikan pabrik perakitan di Peru, serta di dua negara Amerika Latin lainnya.
“Dalam hal ini yang ada hanyalah sambutan yang baik, pernyataan yang sangat menjanjikan, beberapa sangat spesifik mengenai fakta bahwa langkah selanjutnya akan diambil sehubungan dengan peningkatan investasi yang sudah ada atau dari perusahaan yang akan memulai kegiatan prospeksinya untuk mengevaluasi dan, tentunya lakukan lebih banyak investasi di Peru," katanya, diikutip dari laman CNevpost, Rabu, 10 Juli.
Baca juga:
Sebelumnya BYD juga telah menjajaki pendirian pabrik EV di Meksiko dan Brazil. Kedua negara tersebut juga membangun hubungan yang baik dengan China.
Untuk pabrik di Brasil, pada Mei 2024, BYD memulai pembangunan kompleks manufaktur di Brasil. Akan mulai beroperasi pada awal tahun 2025 dengan kapasitas produksi awal 150.000 mobil. Pada Juni 2024, para pejabat Meksiko mengatakan negosiasi seputar pabrik BYD berada pada tahap akhir.
Sementara, Pabrik BYD yang baru di Thailand akan menjadi basis produksi mobil listrik dan mendukung penjualan di Thailand, serta ekspor ke pasar Asean lainnya. BYD menyatakan pabrik ini memiliki kapasitas produksi sekitar 150.000 kendaraan per tahun dan juga akan memproduksi komponen penting, seperti baterai dan transmisi.
Pendirian pabrik perakitan di Peru merupakan pilihan yang memungkinkan karena berbatasan dengan Brasil. Namun, dua fasilitas manufaktur dapat membantu BYD untuk meningkatkan perkembangannya di pasar.