Presiden dan Grand Syekh Diskusikan Inisiatif Global untuk Perdamaian

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayyeb, menggelar pertemuan di Istana Merdeka, salah satunya mendiskusikan peluncuran inisiatif global untuk meningkatkan peran para pemimpin dan simbol agama dalam pembangunan dan perdamaian.

"Pertemuan ini membahas upaya meningkatkan kerja sama di bidang penyebaran dan pemajuan nilai-nilai dialog, toleransi, dan hidup berdampingan antar-manusia (koeksistensi)," ujar Grand Syekh dilansir ANTARA, Selasa, 9 Juli.

Dalam pertemuan tersebut Grand Syekh Al-Azhar mengapresiasi upaya besar yang dilakukan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dalam menyebarkan dan memajukan nilai-nilai perdamaian dan toleransi.

Grand Syekh Al Azhar itu juga memuji teladan inspiratif yang diwakili Indonesia dalam keberagaman, pluralisme, pembangunan, dan hidup berdampingan.

Ia menjelaskan Indonesia mewakili model Islam yang mampu menggabungkan pembangunan dan kesejahteraan dengan tetap menjaga agama dan nilai-nilainya.

"Majelis Hukama Muslimin ingin melibatkan para tokoh agama dalam menyebarkan dan mengarusutamakan nilai-nilai kemanusiaan agar berkontribusi positif dalam menemukan solusi efektif terhadap permasalahan dan tantangan global," kata Grand Syekh Al Azhar.

Pengarusutamaan nilai-nilai kemanusiaan ini telah dilakukan Al Azhar melalui Deklarasi Kewarganegaraan Global di Kairo dan Dokumen Bersejarah tentang Persaudaraan Manusia di Abu Dhabi pada 2019.

Grand Syekh Al Azhar juga berupaya meluncurkan Dokumen "Panggilan Hati Nurani: Pernyataan Bersama Pemimpin Agama dan Aktivis Iklim Abu Dhabi" serta peluncuran Interfaith Pavilion di COP28 untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Sementara itu,Presiden Jokowi menilai inisiatif ini penting bagi Indonesia, kawasan Asia Tenggara, dan dunia. Presiden menekankan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah dan memberikan semua dukungan untuk keberhasilannya.

Presiden juga menyampaikan pentingnya melibatkan agama dalam upaya untuk mencapai tujuan pembangunan, keberlanjutan, dan perdamaian. Sebab para pemimpin dan simbol agama mempunyai pengaruh besar terhadap masyarakat di seluruh dunia.