Analisa PBB Sebut RS Anak di Kyiv Ukraina Kemungkinan Terkena Serangan Langsung Rudal Rusia
JAKARTA - Kepala misi pemantauan hak asasi manusia PBB mengatakan pada Hari Selasa, serangan mematikan terhadap rumah sakit anak-anak di ibu kota Ukraina, Kyiv, kemungkinan besar disebabkan oleh serangan langsung dari rudal Rusia, mengutip hasil analisanya.
"Analisis rekaman video dan penilaian yang dilakukan di lokasi kejadian menunjukkan kemungkinan besar rumah sakit anak-anak itu terkena serangan langsung daripada mengalami kerusakan karena sistem senjata yang dicegat," kata Danielle Bell, kepala misi untuk Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina, dalam jumpa pers di Jenewa melalui tautan video dari Kyiv, melansir Reuters 9 Juli.
Serangan udara pada siang bolong di Hari Senin menjadi yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Serangan diarahkan ke ibu kota Kyiv dan sejumlah kota lainnya di Ukraina.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan, sistem pertahanan udara mereka menembak jatuh 30 dari 38 rudal yang diluncurkan. Sementara, Dinas Keamanan Ukraina mengidentifikasi rudal tersebut sebagai rudal jelajah Kh-101. Salah satu rudal yang diluncurkan dikatakan menghantam rumah sakit anak utama di Kyiv.
Gelombang serangan tersebut dilaporkan menewaskan sedikitnya 41 orang. Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam cuitannya di Twitter menuliskan, korban tewas mencapai 38 orang 190 lainnya luka-luka.
Danielle Bell mengatakan, timnya yang mengunjungi lokasi tersebut pada Hari Senin tidak dapat membuat keputusan akhir, tetapi rudal itu tampaknya diluncurkan oleh Federasi Rusia.
Pusat tersebut merawat anak-anak dengan kondisi serius, seperti kanker dan penyakit ginjal, dan memiliki sekitar 670 pasien anak dan sekitar 1.000 staf pada saat serangan itu, kata Bell.
"Staf telah memindahkan anak-anak ke bunker kemarin pagi ketika sirene serangan udara pertama kali berbunyi, jika tidak, jumlah korban akan jauh lebih banyak," katanya.
Presiden Zelensky mengecam serangan tersebut dan tidak akan membiarkannya, mengatakan akan memberikan respons tegas.
"Kami akan membalas orang-orang ini, kami akan memberikan tanggapan yang kuat dari pihak kami kepada Rusia, tentu saja. Pertanyaan untuk mitra kami adalah: dapatkah mereka menanggapi?" kata Presiden Zelensky saat berpidato dalam konferensi pers di Warsawa, bersama Perdana Menteri Polandia Donald Tusk.
Terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya menyerang target industri pertahanan dan pangkalan penerbangan.
Baca juga:
- Akui Semakin Sulit Tangkis Serangan Rusia, Pejabat AU Ukraina: Rudal Musuh Dilengkapi Radar dan Perangkap Termal
- Korban Tewas Serangan Udara Rusia Terus Bertambah, Presiden Zelensky: Kami akan Membalas Orang-orang Ini
- Pejabat Senior Gedung Putih Akui Masih Ada Kesenjangan antara Hamas-Israel Soal Kesepakatan Gencatan Senjata
- Pemimpin Hamas Nilai Serangan Israel ke Gaza Bisa Membahayakan Perundingan Gencatan Senjata
"Tuduhan yang dibuat oleh pejabat Kyiv tentang serangan rudal Rusia yang disengaja terhadap sasaran sipil sama sekali tidak benar," kata kementerian, melansir TASS.
"Sejumlah laporan foto dan video dari Kyiv yang telah dipublikasikan, memperjelas bahwa kerusakan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang jatuh yang diluncurkan dari sistem rudal yang ditempatkan di dalam batas kota," jelas pernyataan itu.
Menurut kementerian, Angkatan Bersenjata Rusia melakukan serangan presisi tinggi terhadap lokasi industri pertahanan dan pangkalan udara Ukraina, sebagai tanggapan atas upaya Kyiv untuk menyerang fasilitas energi di dalam Rusia. Semua target yang ditunjuk terkena serangan.