KPUPR Gandeng BMKG dan BRIN Lakukan Modifikasi Cuaca Sejumlah Bendungan, Ini Hasilnya

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), telah melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna menjaga debit tampungan air bendungan yang dikelola Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR.

Adapun kegiatan TMC dilaksanakan pada 1-10 Juni 2024 di empat posko yang direncanakan, yakni Lanud Husain Sastranegara (posko 2), Lanud Adi Soemarmo (posko 3) dan Lanud Abdurraman Saleh (posko 4).

Sementara, posko 1 yang direncanakan berada di Lanud Halim Perdanakusuma tidak dilaksanakan TMC karena Bendungan Sindangheula dan Bendungan Karian di Banten sudah dalam kondisi di atas normal (hampir melimpas).

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia mengatakan, dari hasil teknologi modifikasi cuaca yang telah dilakukan menunjukkan terjadinya peningkatan inflow, meskipun tidak terjadi secara masif dengan rata-rata mengalami curah hujan ringan (0,5-20 mm/hari) di 22 bendungan dan curah hujan sedang (20-50 mm/hari) di 12 bendungan.

"Inflow waduk yang terjadi selama kegiatan TMC sebesar 0-60,22 metwe kubin per detik. Volume inflow waduk selama kegiatan TMC berlangsung bertambah sebesar 63.853.170 meter kubik," ujar Bob dalam keterangan tertulisnya, Senin, 8 Juli.

Selain untuk menambah volume inflow waduk, kata Bob, kegiatan TMC dapat dilaksanakan sebagai upaya mitigasi kekeringan untuk tahun-tahun mendatang dan jika diperlukan dapat juga dilakukan untuk mitigasi pada musim hujan agar tidak terjadi banjir.

"Selain hujan dari teknologi modifikasi cuaca turun di daerah tangkapan air waduk/bendungan, hujan hasil kegiatan TMC juga turun di beberapa areal daerah irigasi sehingga mampu mengairi area irigasi secara langsung," katanya.

Sekadar informasi, pelaksanaan TMC menyasar 43 bendungan di Pulau Jawa yang memiliki layanan irigasi. Berdasarkan data pemetaan terhadap tampungan waduk di Pulau Jawa pada 27 Mei 2024, sebanyak 97 tampungan waduk mengalami penurunan sebesar 981.563.373 meter kubik atau 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode sama. Namun, hanya 43 bendungan dengan layanan irigasi yang direkomendasikan untuk dilaksanakan TMC.