6 Penyebab Hipotensi Postural, Tekanan Darah Rendah yang Terjadi dari Perubahan Posisi Duduk ke Berdiri

YOGYAKARTA – Pusing atau sakit kepala ringan dan mungkin pingsang, dapat disebabkan hipotensi postural. Hipotensi postural, atau dikenal juga dengan hipotensi ortostatik, adalah suatu bentuk tekanan darah rendah yang terjadi ketika berdiri setelah duduk atau berbaring. Hipotensi postural ini, mungkin bersifat ringan. Tetapi jika berlangsung lama, artinya harus konsultasi ke dokter karena mungkin menandakan masalah yang lebih serius. Penyebab hipotensi postural, biasanya karena dehidrasi atau istirahat di tempat tidur yang lama. Kondisi ini tentu mudah diobati. Selain itu, hipotensi postural disebabkan hal berikut ini:

1. Berkurangnya darah yang mengalir kembali ke jantung

Saat posisi berubah, dari duduk ke berdiri, gravitasi menyebabkan darah terkumpul di kaki dan perut. Karena itu tekanan darah turun dan darah yang mengalir kembali ke jantung berkurang.

Sel-sel khusus di dekat arteri jantung dan leher, biasanya merasakan penurunan tekanan darah ini. Melansir Mayo Clinic, Senin, 8 Julit, hal ini akan memberitahu jantung untuk berdetak lebih cepat dan memompa lebih banyak darah. Kemudian meratakan tekanan darah. Sel-sel ini mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

Ilustrasi penyebab hipotensi postural (Freepik)

2. Dehidrasi

Demam, muntah, kurang minum atau kurang cairah, diare parah, dan olahraga berat disertai banyak keringat dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi dapat menurunkan volume darah. Dehidrasi ringan dapat menyebabkan gejala hipotensi postural. Seperti lemas, pusing, dan kelelahan.

3. Masalah jantung

Beberapa kondisi jantung yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah antara lain detak jantung sangat rendah atau bradikardia, masalah katup jantung, serangan jantung, dan gagal jantung. Kondisi ini membuat tubuh tidak bisa cepat memompa darah lebih banyak saat berdiri.

4. Masalah endokrin

Kondisi tiroid, insufisiensi adrenal (penyakit Addison), dan gula darah rendah, dapat menyebabkan hipotensi postural. Begitu juga dengan penderita diabetes, yang dapat merusak saraf dan membantu mengirimkan sinyal yang mengontrol tekanan darah.

5. Gangguan sistem saraf

Beberapa gangguan sistem saraf, seperti penyakit Parkinson, atrofi sistem multiple, demensua tubuh Lewy, kegagalan otonom murno, dan amyloidosis dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam mengontrol tekanan darah. Kondisi ini juga bisa menyebabkan seseorang mengalami gejala hipotensi postural.

6. Makan makanan

Beberapa orang mengalami tekanan darah rendah setelah makan, atau disebut hipotensi postprandial. Kondisi ini sering terjadi pada orang dewasa lanjut usia. Ini juga menyebabkan gejala pusing dan sakit kepala saat berubah posisi dari duduk atau berbaring ke berdiri.

Selain mengidentifikasi penyebab di atas setelah mengalami gejala pusing atau sakit kepala saat berubah posisi dari duduk atau berbaring ke berdiri. Penting juga mengenali kapan harus periksa ke dokter. Karena hipotensi ortostatik atau hipotensi postural dapat menyebabkan komplikasi, maka lebih baik mengenali dan mendapatkan rekomendasi medis sejak dini untuk mencegah kondisi memburuk.