Sri Mulyani Klaim Kinerja APBN Selama Satu Dekade Tunjukkan Hasil Positif
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati klaim kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama satu dekade dalam masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan hasil positif saat Rapat Paripurna ke-20 bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis, 4 Juli.
Sri Mulyani menyampaikan sebagai instrumen pembangunan, dalam 10 tahun terakhir, APBN menjadi sumber pendanaan penting untuk melaksanakan kegiatan pembangunan, baik fisik maupun non-fisik.
"Upaya meningkatkan infrastruktur dan konektivitas, kualitas SDM, dan kesejahteraan masyarakat telah menunjukkan kemajuan yang signifikan," ujarnya, Kamis, 4 Juli.
Sri Mulyani menyampaikan salah satunya pada bidang infrastruktur, APBN telah mampu menciptakan penambahan Jalan Tol sepanjang 1.938 km dan Jalan Nasional non-Tol sepanjang 4.574 km.
Selain itu, APBN juga mendukung penyediaan air baku dan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan dan energi, telah didukung dengan pembangunan 37 bendungan, serta peningkatan pembangkit listrik sebesar 36,3 gigawatts.
Sri Mulyani menyampaikan APBN juga berfungsi penting dalam peningkatan kualitas SDM dengan membiayai peningkatan infrastruktur sekolah yang berkontribusi terhadap peningkatan partisipasi kasar dari seluruh jenjang pendidikan.
Sementara untuk bidang pendidikan tinggi, APBN melalui pemupukan Dana Abadi Pendidikan telah memberikan Beasiswa LPDP kepada 45.496 putra-putri terbaik bangsa, sehingga mampu meraih pendidikan terbaik di berbagai universitas di dalam maupun di luar negeri.
Baca juga:
Sedangkan untuk di bidang Kesehatan, APBN telah mampu menunjang Kemajuan pada sektor kesehatan seperti menurunkan angka prevalensi stunting dari 37,2 persen di tahun 2013 menjadi 21,5 persen di tahun 2023.
Sri Mulyani menyampaikan, APBN juga berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penurunan tingkat kemiskinan dari 11,25 persen pada 2014 menjadi single digit 9,36 persen di tahun 2023.
"Kemiskinan ekstrem juga telah menurun signifikan dari 6,18 persen pada 2014 menjadi 1,12 persen di tahun 2023," ucapnya.
Menurut Sri Mulyani, APBN menjadi instrumen pembiayaan penting dalam mendukung peningkatan martabat dan citra Indonesia di mata dunia melalui penyelenggaraan berbagai pertemuan dan event internasional secara sangat sukses seperti Asian Games, Asian Paragames, dan IMF-World Bank Group Annual Meetings pada tahun 2018, Kegiatan Presidensi G20 pada tahun 2022, Piala Dunia U-17, rangkaian kegiatan keketuaan Indonesia di KTT ASEAN, dan kegiatan MotoGP Mandalika pada tahun 2023.
"Capaian kemajuan ini adalah sebagian dari berbagai capaian yang telah kita raih bersama dalam sepuluh tahun masa pemerintahan ini," tuturnya.
Sri Mulyani menjelaskan, capaian ini tentunya bukanlah hasil kerja pemerintah semata, namun juga merupakan hasil kerja bersama Bapak dan Ibu Anggota Dewan dalam mengawasi pelaksanaan APBN, serta partisipasi masyarakat dalam melaksanakan dan mengawal pembangunan.
"Kolaborasi tersebut harus terus diperkuat agar dapat mewujudkan capaian pembangunan yang optimal untuk kemajuan bangsa dan negara," pungkasnya.