PM Orban Temui Presiden Zelensky, Kremlin: Kami Tidak Mengharapkan Apa-apa, Hongaria Jalani Tugas

JAKARTA - Juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan, Kremlin tidak mengharapkan apa pun dari kunjungan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban ke Kyiv.

"Kami tidak mengharapkan apapun dan mungkin bukan hak kami untuk mengomentari masalah ini," katanya kepada para wartawan saat menjawab sebuah pertanyaan, melansir TASS 2 Juli.

"Hongaria telah mengambil alih kursi kepresidenan (Dewan) Uni Eropa dan jelas harus menjalankan tugasnya. Inilah sebabnya mengapa saya berpikir bahwa dalam kasus khusus ini, fokusnya adalah pada kewajiban (Orban) sehubungan dengan kepentingan Brussel daripada kepentingan nasional Hongaria," tambah juru bicara Kremlin.

Peskov menekankan, bagaimanapun juga, "Orban terkenal sebagai seorang politisi yang tahu bagaimana mempertahankan kepentingan negaranya dengan cara yang cukup sulit."

Diberitakan sebelumnya, PM Orban pada Hari Selasa mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mempertimbangkan gencatan senjata, guna mempercepat berakhirnya perang dengan Rusia.

PM Orban, pengkritik keras bantuan militer Barat ke Ukraina dan pemimpin Uni Eropa yang memiliki hubungan paling hangat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, mengadakan pembicaraan dengan Presiden Zelensky, saat ia berkunjung ke Kyiv.

Dalam pernyataan bersama usai pembicaraan, PM Orban mengatakan Ia menghargai dorongan Kyiv untuk mempromosikan visi perdamaian Presiden Zelensky pada pertemuan puncak internasional pada Bulan Juni di Swiss dan tujuannya untuk mengadakan pertemuan puncak kedua, tindak lanjut akhir tahun ini.

"Saya meminta presiden untuk memikirkan apakah kita dapat membalikkan perintah tersebut, dan mempercepat perundingan perdamaian dengan melakukan gencatan senjata terlebih dahulu," kata PM Orban, melansir Reuters.

"Gencatan senjata yang dikaitkan dengan tenggat waktu akan memberikan kesempatan untuk mempercepat perundingan damai. Saya menjajaki kemungkinan ini dengan presiden dan saya berterima kasih atas jawaban dan negosiasinya yang jujur," lanjutnya.

PM Orban mengaitkan kunjungan mendadak ke Ukraina dengan posisi Hongaria yang memangku jabatan presiden bergilir Dewan Eropa selama enam bulan ke depan mulai Hari Senin.

"Tujuan jabatan presiden Hongaria adalah untuk berkontribusi dalam memecahkan tantangan yang dihadapi Uni Eropa. Itulah sebabnya perjalanan pertama saya adalah ke Kyiv," tulis Orban di Facebook setelah ia tiba di Kyiv.