Kematian Wartawan di Medan Diduga Terkait Berita Perjudian Libatkan Prajurit, TNI AD Buka Pintu Laporan Masyarakat
JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Kristomei Sianturi membuka pintu terhadap masyarakat yang hendak melaporkan atau memberikan bukti terkait keterlibatan prajurit TNI AD dalam perjudian diduga menjadi penyebab tewasnya wartawan Medan bernama Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya.
"Justru itu membantu tugas kami dalam penyelidikan masalah tersebut nantinya. Jika benar terbukti, pasti akan kita proses hukum sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku," kata Kristomei saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 2 Juli, disitat Antara.
Menurut Kristomei, isu perjudian yang dilakukan anak buahnya itu perlu dibuktikan agar informasi tersebut tidak menjadi rumor belaka. Informasi tersebut harus diluruskan akan tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Jika ada beberapa pihak yang memberikan bukti kuat bahwa anggotanya terlibat perjudian serta menjadi dalang dari terbunuhnya Rico dan satu keluarga, maka pihak TNI AD siap untuk mengusut dan menindak tegas oknum tersebut.
"TNI AD selalu merespons indikasi indikasi yang dilaporkan dan mengecek kebenaran setiap informasi yang diberikan," ujar Kristomei.
Baca juga:
- Komisi III DPR Minta Mabes Polri-Komnas HAM Turun Gunung Tangani Kasus Kematian Afif
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru Dugaan Korupsi Pengadaan LNG di PT Pertamina
- Heru Budi Targetkan 70 Persen Penduduk Jakarta Terjangkau Transportasi Umum
- Ingatkan UU 20/2023 Sisdiknas, Muhadjir Tekankan Alokasi Anggaran Pendidikan Bukan untuk Kedinasan
Sebelumnya berdasarkan informasi yang beredar di media massa, Rico merupakan seorang wartawan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang tewas mengenaskan setelah rumahnya yang berlokasi di Jalan Nabung Surbakti Ujung terbakar pada Kamis 27 Juni.
Tidak hanya Rico yang tewas, istri, anak hingga cucunya juga meninggal di dalam rumah yang terbakar tersebut.
Berdasarkan akun Instagram @merindink yang mengunggah informasi tersebut, dikatakan bahwa kebakaran tersebut berkaitan dengan kasus perjudian dan peredaran narkoba yang sedang diliputi Rico beberapa hari terakhir.
Aktivitas narkoba dan perjudian yang berlokasi di Jalan Bom Ginting, Lau Cimba, Kaban Jahe, Karo, Sumatera Utara diduga melibatkan prajurit TNI AD.