Rusia Serang Dua Kota Terbesar Ukraina, Presiden Zelensky Harapkan Bantuan untuk Menangkis Serangan Udara
JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, semakin cepat dunia internasional membantu Ukraina, semakin dekat perdamaian, saat Rusia meningkatkan serangannya.
Lebih dari 28 bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina, pasukan Rusia terus melakukan serangan rutin terhadap kota-kota Ukraina serta infrastruktur energi.
Pada Hari Minggu, pasukan Rusia menyerang dua kota terbesar Ukraina, di mana pecahan rudal jatuh di sebuah apartemen di pinggiran kota Kyiv, sedangkan sebuah bom berpemandu menewaskan satu orang di Kharkiv.
Di pinggiran Kota Obolon di Kyiv, administrasi militer setempat mengatakan pecahan-pecahan rudal Rusia yang jatuh memicu kebakaran dan merusak balkon-balkon di sebuah gedung apartemen 14 lantai pada hari Minggu.
Layanan darurat, menulis di aplikasi perpesanan Telegram, mengatakan lima warga perempuan dirawat karena stres, sementara Wali Kota Vitali Klitschko mengatakan 10 warga telah dievakuasi, melansir Reuters 1 Juli.
Layanan darurat mengunggah gambar daring yang memperlihatkan sedikitnya empat balkon yang menghitam.
Kepala administrasi militer wilayah Kyiv mengatakan, pecahan rudal juga jatuh di luar ibu kota, menyebabkan cedera dan kerusakan, meskipun tidak ada rincian yang diberikan.
Di Kharkiv, yang tidak pernah jatuh ke tangan Rusia pada tahap awal perang, sebuah bom berpemandu memicu kebakaran dan menewaskan seorang pengemudi layanan pengiriman di luar sebuah depot pada hari Minggu.
Gubernur Daerah Oleh Synehubov mengatakan sembilan orang terluka, termasuk bayi berusia 8 bulan. Gambar yang diunggah daring memperlihatkan depot dan truk di luarnya rusak parah.
Terpisah, Presiden Volodymyr Zelensky dalam sebuah unggahan di Telegram mengatakan, Rusia telah menggunakan lebih dari 800 bom berpemandu pada target Ukraina dalam seminggu terakhir.
Ia mengeluarkan permohonan baru dalam pidato video malam harinya untuk sistem persenjataan yang lebih baik.
"Semakin cepat dunia membantu kita menangani pesawat tempur Rusia yang meluncurkan bom ini, semakin cepat kita dapat menyerang infrastruktur militer Rusia dan semakin dekat kita dengan perdamaian," katanya.
Baca juga:
- Umumkan Kabinet Baru, Presiden Afsel Ramaphosa Gandeng Mantan Pemimpin Oposisi
- Korut Luncurkan Dua Rudal Balistik Usai Kecam Latihan Militer Gabungan AS-Jepang-Korsel
- PM Netanyahu Tegaskan Tekad Habisi Hamas, Tank Israel Bergerak ke Wilayah Gaza Utara dan Selatan
- Distrik di Busan Tawarkan Rp11 Juta Bagi Warga yang Mau Dijodohkan dan Rp236 Juta Kalau Menikah
Serangan terhadap Kyiv lebih jarang terjadi dibandingkan kota-kota lain, meskipun ibu kota tersebut mengalami serangkaian serangan pada bulan Maret.
Pasukan Rusia dicegah maju ke Kyiv pada minggu-minggu awal invasi Februari 2022 dan dikerahkan kembali di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 km (600 mil) di timur.
Kharkiv sendiri belakangan menjadi sasaran serangan rutin, tetapi analis militer mengatakan frekuensinya telah menurun, sejak Amerika Serikat mengizinkan Ukraina menggunakan senjatanya pada target-target Rusia tertentu.