18 Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Bom Bunuh Diri di Nigeria
JAKARTA - Sedikitnya 18 orang tewas dan 30 lainnya luka-luka setelah serangkaian serangan yang dilakukan oleh tersangka pelaku bom bunuh diri perempuan di Negara Bagian Borno, timur laut Nigeria akhir pekan lalu, kata kepala badan manajemen darurat negara bagian setempat mengatakan.
Direktur Jenderal Badan Manajemen Darurat Negara Bagian Borno Barkindo Saidu mengatakan, para tersangka pelaku bom bunuh diri secara terpisah menyerang sebuah pesta pernikahan, pemakaman dan rumah sakit, menewaskan dan melukai beberapa orang di Kota Gwoza.
Saidu mengatakan, 18 korban tewas telah dikonfirmasi, termasuk anak-anak, orang dewasa dan wanita hamil.
"Tingkat cedera berkisar dari pecahnya perut, patah tulang tengkorak, dan patah tulang," katanya, melansir Reuters 1 Juli.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Polisi negara bagian Borno tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Borno merupakan pusat pemberontakan Islamis selama 15 tahun yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang lainnya mengungsi.
Baca juga:
- Umumkan Kabinet Baru, Presiden Afsel Ramaphosa Gandeng Mantan Pemimpin Oposisi
- Korut Luncurkan Dua Rudal Balistik Usai Kecam Latihan Militer Gabungan AS-Jepang-Korsel
- PM Netanyahu Tegaskan Tekad Habisi Hamas, Tank Israel Bergerak ke Wilayah Gaza Utara dan Selatan
- Distrik di Busan Tawarkan Rp11 Juta Bagi Warga yang Mau Dijodohkan dan Rp236 Juta Kalau Menikah
Meskipun militer Nigeria telah menurunkan kemampuan para militan, mereka masih melakukan serangan-serangan mematikan terhadap warga sipil dan target-target keamanan.
Diketahui, Boko Haram dan kelompok sempalannya, Islamic State West Africa Province (ISWAP), adalah kelompok militan yang paling aktif di Borno, sebuah wilayah pedalaman yang luasnya seukuran Irlandia.