Surat Albert Einstein tentang Bom Atom kepada Franklin D. Roosevelt Mencapai Rp65,4 Miliar dalam Lelang

JAKARTA - Surat dari fisikawan terkenal Albert Einstein yang mendesak Presiden Franklin D. Roosevelt untuk mengembangkan bom atom pertama di dunia bisa mencapai 4 juta dolar AS (Rp65,4 miliar) dalam sebuah lelang.

Surat dua halaman tersebut, yang ditulis pada tahun 1939, menyerukan ‘tindakan cepat’ agar AS mendirikan program nuklir, dengan peringatan bahwa Nazi Jerman mungkin sudah memiliki kemampuan tersebut.

"Adalah mungkin - meskipun jauh lebih tidak pasti - bahwa bom-bom yang sangat kuat dari jenis baru dapat dibangun," demikian bunyi surat tersebut.

Meskipun nama Einstein adalah satu-satunya yang tertera, surat tersebut ditulis oleh penemu Leo Szilard yang percaya bahwa surat itu akan menarik perhatian presiden jika ditandatangani oleh fisikawan teoretis tersebut.

Surat ini akan dijual di Christie’s di New York pada 10 September bersama dengan koleksi artefak milik mendiang pendiri Microsoft, Paul Allen, yang meninggal pada tahun 2018.

Sejarah dan Pentingnya Surat

Surat asli Einstein disimpan di Perpustakaan dan Museum Franklin D. Roosevelt di New York, tetapi fisikawan tersebut juga menandatangani surat kedua yang ia tinggalkan dengan ilmuwan lain, Leo Szilard, untuk disimpan.

Dalam surat tersebut, Einstein dan Szilard menyarankan bahwa reaksi berantai uranium dapat diubah menjadi energi nuklir yang akan mengarah pada konstruksi bom yang ‘sangat kuat’.

"Bom tunggal dari jenis ini ... mungkin dapat menghancurkan seluruh pelabuhan bersama dengan beberapa wilayah sekitarnya."

Einstein dan Szilard menyarankan presiden untuk "menjaga agar ada kontak permanen antara administrasi dan kelompok fisikawan yang bekerja pada reaksi berantai di Amerika."

"Salah satu cara untuk mencapai ini mungkin adalah dengan Anda mempercayakan tugas ini kepada seseorang yang Anda percayai dan yang mungkin dapat bertindak dalam kapasitas tidak resmi."

Einstein, yang beragama Yahudi, melarikan diri ke AS dari Jerman selama rezim Nazi dan mengirim surat tersebut kepada Presiden Roosevelt kurang dari sebulan sebelum Jerman menginvasi Polandia.

Dua tahun setelah surat itu ditulis, Proyek Manhattan yang dipimpin oleh J. Robert Oppenheimer didirikan untuk membangun bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada tahun 1945.