Rawan Profit Taking, IHSG Akhir Pekan Diproyeksi Melemah
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah seiring dengan potensi rawan profit taking pada perdagangan hari ini, Jumat 28 Juni.
Analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya mengatakan IHSG uji resistance 6.960 pada perdagangan, Kamis kemarin. Terdapat gap-up dari pergerakan IHSG Kamis.
“Positive slope MACD melebar, tapi Stochatic RSI berada di 100 persen. Volume transaksi relatif berada pada average value,” tulis Tim Phintraco Sekuritas.
IHSG kemarin ditutup naik 0,90 persen atau 62 poin ke posisi 6.967. Sepanjang perdagangan indeks bergerak di rentang 6.915 hingga 6.968.
Sebanyak 306 saham naik, 239 saham turun dan 239 saham stagnan. Adapun saham yang beredar tercatat sebesar 24,28 miliar dengan nilai transaksi sebesar 14,92 triliun.
Kapitalisasi pasar juga tercatat sebesar Rp11.963,67 triliun. Dengan demikian, Tim Analis masih meyakini kondisi rawan profit taking pada IHSG. Terlebih, saham-saham bank big caps yang menopang penguatan IHSG di Kamis telah memasuki overbought area.
Baca juga:
Kemudian, dari eksternal hasil stress test bank di AS menunjukan bahwa sektor perbankan di AS mampu bertahan dalam kondisi severe recession. Kondisi ini berdampak positif terhadap confidence pasar di tengah kondisi suku bunga tinggi saat ini. Dampaknya terlihat dari penguatan signifikan harga saham bank, khususnya bank-bank besar di IDX pada perdagangan Kamis.
Meski demikian, sebaiknya jangan terlalu agresif dalam mengakumulasi saham bank saat ini. Pasalnya, Harga saham-saham bank terindikasi overbought di harga saat ini.
Seiring dengan proyeksi tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham, di antaranya INDF, UNVR, CTRA, PGEO dan MYOR.