Elite Politik Dagestan Rusia Bakal Diperiksa terkait Serangan Teror yang Tewaskan 21 Orang
JAKARTA - Pemimpin Dagestan yang didukung Kremlin memerintahkan pemeriksaan terhadap elite politik republik Rusia untuk memastikan tidak ada yang memiliki hubungan dengan kelompok radikal setelah serangan akhir pekan yang menewaskan 21 orang.
Serangan tersebut, merupakan peristiwa serius ketiga di Rusia tahun ini yang terkait dengan militan Islam, membuat pusing Presiden Vladimir Putin yang mengatakan negaranya perlu memfokuskan sumber dayanya untuk memenangkan perang di Ukraina.
“Saya telah memerintahkan agar urusan pribadi semua orang yang menduduki jabatan kepemimpinan di Dagestan dipelajari dan diperiksa, termasuk para wakil majelis rakyat (parlemen lokal). Kami akan melakukannya dalam beberapa tahap,” kata Melikov kepada anggota parlemen dilansir Reuters, Selasa, 24 Juni.
Baca juga:
- Serangan Teroris di Dagestan Rusia, 2 Penyerang Diduga Anak Kepala Distrik Sergokala
- Israel Ingin Gunakan Starlink Elon Musk Jika Terjadi Perang dengan Hizbullah
- Operasional Dermaga Terapung AS untuk Pasok Bantuan Gaza Kemungkinan Diperpanjang
- KPK Endus ‘Bau Anyir’ Terkait Putusan Sela Gazalba Saleh oleh Pengadilan Tipikor Jakarta
Keputusan Melikov mencerminkan kekhawatiran elite politik Dagestan telah disusupi oleh kelompok Islam radikal setelah dua pria bersenjata diidentifikasi sebagai putra seorang pejabat setempat.
Seorang lagi memiliki afiliasi di masa lalu dengan partai pro-Kremlin, dan seorang pria bersenjata lainnya diidentifikasi sebagai kerabat seorang pria bersenjata. mantan pejabat senior.
Mantan penasihat Kremlin Sergei Markov menuduh serangan itu menunjukkan elite Dagestan telah "terinfeksi" oleh kelompok radikal.