OTT Sebagai Hiburan, Novel Baswedan: Justru Banyak Kasus Besar Terungkap Usai Tangkap Tangan

JAKARTA - Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tak setuju jika bekas kantornya meninggalkan operasi tangkap tangan (OTT) dan menganggapnya sebagai hiburan. Penindakan yang senyap itu justru bisa jadi pintu mengungkap kasus besar.

“Selama ini OTT berhasil menjadi jalan untuk mengungkap kasus-kasus korupsi besar,” kata Novel dikutip dari keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa, 25 Juni.

Novel juga menyebut operasi senyap ini seringkali mencegah terjadinya kerugian negara. “Karena pengaturan atau pengondisian untuk mengambil uang negara keburu terbongkar,” tegasnya.

Lebih lanjut, Novel menganggap pimpinan yang menyebut OTT hanyalah hiburan, yaitu Wakil Ketua KPK Alexander Marwata tidak paham strategi pemberantasan korupsi. Ia juga menyebut pernyataan semacam ini tidak mewakili lembaga.

“Masyarakat awam akan kecewa dan prihatin mendengar ucapan Alexander Marwata tersebut,” ujarnya.

“Tapi saya yakin bahwa ucapan yang bersangkutan hanya mewakili dirinya sendiri yang tidak paham terhadap tugasnya,” sambung Novel.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan lembaganya kini lebih fokus menggarap perkara yang menimbulkan kerugian negara dengan jumlah besar. Mereka mulai meninggalkan tangkap tangan yang mengandalkan penyadapan.

“Kami sekarang lebih banyak fokus pada penanganan penanganan perkara yang potensi kerugian negaranya besa dan asset recoverynya besar dan itu terjadi di mana? BUMN, di lembaga-lembaga instansi pemerintahan dengan anggaran tinggi. Itu yang kita fokuskan ke sana,” kata Alexander kepada wartawan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Juni.

Alexander menyebut para pelaku korupsi sudah paham cara kerja operasi tangkap tangan (OTT). Sehingga, sekarang sudah jarang ada pejabat yang bicara soal pemberian maupun penerimaan uang.

Meski begitu, Alexander menyebut komisi tetap akan melaksanakan operasi senyap. Tapi, giat penindakan itu bukan lagi menjadi yang utama.

“Ya, okelah OTT. Ya, syukur-syukurlah kalian dapat nanti kan, ya, buat hiburan ‘tinggi’, buat masyarakat senang,” pungkasnya.