Transaksi QRIS Melonjak, BI Sebut Didukung Interkoneksi Pembayaran dan Perluasan Ekonomi Keuangan Digital
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal pada Mei 2024. Tercermin dari transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan BI-RTGS meningkat.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan transaksi QRIS tercatat tumbuh 213,31 persen (yoy) pada Mei 2024, atau jika dibandingkan pada April 2024 yang hanya tumbuh 194,06 persen (yoy).
"Transaksi QRIS tumbuh 213,31 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 49,76 juta dan jumlah merchant 32,25 juta," jelasnya, dikutip Minggu, 23 Juni.
Selanjutnya, transaksi BI-RTGS tercatat meningkat 0,16 persen (yoy) sehingga mencapai Rp14.557,29 triliun pada Mei 2024. Transaksi BI-FAST tercatat Rp701,61 triliun atau tumbuh 53,08 persen (yoy).
Kemudian, transaksi digitalbanking mencapai Rp5.570,49 triliun atau tumbuh sebesar 10,82 persen (yoy), sementara transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 35,24 persen (yoy) sehingga mencapai Rp92,79 triliun.
Sementara itu, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D turun sebesar 5,41 persen (yoy) sehingga mencapai Rp615,18 triliun.
Sedangkan, transaksi kartu kredit masih meningkat 6,60 persen (yoy) mencapai Rp35,18 triliun. Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) meningkat 6,82 persen (yoy) sehingga menjadi Rp1.038,26 triliun.
Perry menyampaikan stabilitas infrastruktur sistem pembayaran tetap terjaga, ditopang interkoneksi struktur industri yang semakin luas.
"Dari sisi infrastruktur, kelancaran dan keandalan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) terjaga dengan baik, aman, dan andal, didukung kondisi likuiditas dan operasional yang memadai," ujarnya.
Baca juga:
Perry menyampaikan dari sisi struktur industri, interkoneksi sistem pembayaran dan perluasan ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) terus meningkat.
"Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) yang memfasilitasi interkoneksi di sistem pembayaran tumbuh positif didorong perluasan kerja sama antara pelaku industri," ucapnya.