Anomali Kesaktian Dewa Kipas yang Mengusik Percaturan Indonesia

JAKARTA - Kesaktian Dewa Kipas yang berhasil mengalahkan GothamChees di pertandingan daring terus menuai perbincangan publik. Terlebih Grand master catur Indonesia Irene Kharisma Sukandar yang melayangkan surat keberatan terbuka untuk membahas anomali permainan Dewa Kipas. 

Seperti diketahui, dalam episode terbaru podcast "Close The Door" Deddy Corbuzier mengundang pemilik akun Dewa Kipas, Dadang Subur, dan anaknya, Ali Akbar. Terkait dengan diskusi tersebut, Irene menganggap tak cukup berimbang dalam meluruskan anomali Dewa Kipas tersebut. 

Lewat suratnya, Irene mengaku bersyukur karena catur menerima publikasi yang besar, namun di sisi lain Grand master catur perempuan Indonesia ini justru melihat banyak dampak negatif dari kasus ini. 

Tweet Irene pun sudah mendapatkan lebih dari 16 ribu like dan 4.3K retweet, sejak diposting, 14 Maret kemarin. Banyak pihak yang setuju dengan Irene, namun tak sedikit netizen yang bingung dengan anomali permainan Dewa Kipas yang disebabkan karena berlatih dengan bot engine.

"Dibilang cheat mungkin cheat, dibilang nggak cheat mungkin nggak cheat. Karena beberapa langkah si Dewa Kipas ini katanya hasil dari adopsi atau secara halus mempelajari langkah bot engine," komentar netizen.

Menurut netizen, solusi paling cocok dari anomali Dewa Kipas dengan mengadakan pertandingan langsung untuk menguji apakah curang atau jujur. Bersamaan dengan itu, banyak pula pecatur nasional yang tertantang dengan kesaktian Dewa Kipas untuk bertanding offline.

Salah satunya, Anjas Novita yang merupakan pecatur nasional. Ia merasa tertantang untuk bertanding catur dengan Dadang Subur pemilik akun Dewa Kipas. 

Mengingat dalam podcast tersebut, Deddy Corbuzier sempat menyebutkan agar Kemenpora melakukan cek kemampuan catur dari Dewa Kipas. Lewat surat terbukanya, Anjas berharap bisa menghadapi Dadang di arena catur offline.

"saya Anjas Novita, atlet dan guru catur yang kebetulan pada 2010 lalu diangkut sebagai Aparatur Sipil Negara, sebagai pelatih di Kemenpora melalui jalur prestasi. Ini menjadi bukti, Kemenpora menghargai dan memperhatikan prestasi atlet-atlet Indonesia. Maka dari itu, lewat Surat Terbuka ini, saya bermaksud menguji kemambuat catur bapak Dadang Subur," begitu isi surat terbuka Anjas di akun instagramnya, @anjasnovita79.