17 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Semalam Israel di Gaza
JAKARTA - 17 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara semalam di Jalur Gaza oleh Pasukan Israel. Serangan mematikan Israel di wilayah kantong yang direbut tersebut memasuki hari ke-256.
Tim medis mengumpulkan 13 jenazah dari puing-puing dua rumah milik keluarga Al-Ra'ie dan al-Madhoun yang hancur di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan pada Selasa.
Serangan udara Israel lainnya terhadap rumah keluarga Harb di kamp pengungsi Bureij menewaskan sedikitnya empat warga Palestina dan melukai beberapa lainnya.
Lebih banyak serangan udara dan penembakan Israel dilaporkan terjadi di Rafah dan Deir al-Balah, masing-masing di Gaza selatan dan tengah, serta lingkungan Tel al-Hawa dan Zeitoun di Kota Gaza.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Baca juga:
- Bakal Gelar Marathon Kelas Dunia, Pemda DKI Ajak Warga Jakarta Hidup Sehat
- Dua Bulan Jelang HUT RI di IKN, BNPT Mulai Perkuat Sistem Pengamanan Bandara Sepinggan
- PPATK Sebut Aliran Dana Judi Online Mengarah ke 20 Negara ASEAN
- Eks Penyidik KPK Nilai Pernyataan Alex Marwata Kode bagi Harun Masiku untuk Kabur
Lebih dari 37.300 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari korban adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 85.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.