Masih Eksis, Caffeine Masuki Era Baru dengan Vokalis dan Konsep Musik Berbeda
JAKARTA - Caffeine ternyata masih eksis sebagai band pop Tanah Air. Mereka kembali meramaikan industri musik dengan merilis single terbaru mereka berjudul "Di Antara Dua Cinta".
Single ini merupakan karya kedua mereka bersama vokalis baru, Chikin Muhammad.
Band asal Bandung itu kini terdiri dari Chikin (vokalis) Beni Anwar (gitar), dan Suyudi Quyud (drum).
"Di Antara Dua Cinta" terinspirasi dari kisah nyata tentang dilema mencintai dua orang sekaligus. Cerita di balik lagu ini menggambarkan perasaan lelah karena harus menjalani dengan dua pasangan dan akhirnya memutuskan untuk memilih salah satu. "Pernah kejadian, tapi itu sudah lama. Prosesnya memang berjalan lancar, tapi rasanya tidak benar juga," ungkap Beni dalam siaran tertulis.
Chikin juga menambahkan tantangan dalam menjaga privasi ketika kita punya lebih dari satu pasangan. "Kesulitannya adalah menjaga privasi handphone. Apalagi saat SMA, sering dicek handphone-nya. Harus hapus dulu chat-nya biar tidak ketahuan," ujarnya.
Selain menyuguhkan formasi baru, Caffeine juga merebranding musik mereka. Jika dahulu Caffeine identik dengan pop romantic, sekarang terasa lebih milenial.
“Musik Caffeine itu jarang teriak-teriak dari dulu. Jadi bedanya itu. Beda di emosionalnya menyesuaikan dengan karakter vokal Chikin,” kata Beni.
Selama ini Caffeine dikenal dengan proses kreatif mereka yang unik, di mana masing-masing anggota memiliki studio sendiri untuk mengembangkan ide musik.
"Kami jarang jamming bersama di studio. Mungkin lebih leluasa imajinasinya masing-masing. Yang penting alur notasi dan chord-nya tetap sesuai," kata Beni.
Baca juga:
- Rudy Nugraha Eks Caffeine Rayakan 25 Tahun Berkarya Lewat Album Solo Perdana
- Swag Event Kembali, Kali Ini Hadirkan Caffeine, Alma Thania dan Alessa
- Uap Widya Kemas Lagu Cinta dengan Nuansa 80an, Last Right One
- Persiapkan Konser Tunggal, Isyana Sarasvati Akan Kurangi Tampil di Depan Publik hingga November
Single terbaru ini masih berakar pada genre pop yang menjadi ciri khas Caffeine, namun dengan sentuhan rock yang lebih segar.
"Gitarnya lebih drive, biar fresh aja lah," ujar Beni sang gitaris . "Bagian menarik dari lagu ini ada di modulasi dari reff kedua ke interlude, yang langsung naik satu tangga nada. Mengungkapkan kekecewaan tapi dengan klimaks yang gahar di ending," tambahnya.
Dengan formasi baru dan warna musik yang lebih fresh, Caffeine berharap dapat diterima oleh semua pendengar musik. "Harapannya dengan warna baru Caffeine bisa diterima. Kadang lagunya bagus, tapi belum tentu juga bisa diterima. Ya semoga aja kali ini bisa boom," harap Chikin.
Tak hanya itu, Caffeine juga berencana untuk merilis format album atau mini album, dengan harapan tetap eksis di industri musik. "Saya ingin eksistensi Caffeine tetap jalan. Tetap berkarya dengan jeda waktu jangan terlalu lama atau terlalu pendek," kata Yudi.