Delapan Negara Uni Eropa Serukan Pembatasan Pergerakan Diplomat Rusia
JAKARTA - Delapan menteri luar negeri negara Uni Eropa, meminta blok tersebut untuk membatasi pergerakan diplomat Rusia di seluruh wilayah mereka, membatasi mereka ke negara-negara tempat mereka diakreditasi, dalam sebuah surat kepada Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.
"Pergerakan bebas pemegang paspor diplomatik dan dinas Rusia, yang terakreditasi di satu negara tuan rumah, di seluruh wilayah Schengen memudahkan kegiatan jahat," menurut surat tertanggal 11 Juni, yang dilihat oleh Reuters, dilansir 13 Juni.
Para menteri mengatakan, intelijen, propaganda "atau bahkan persiapan tindakan sabotase adalah beban kerja utama bagi sejumlah besar 'diplomat' Rusia di Uni Eropa", dan meskipun pengusiran itu penting, ancaman itu tetap ada.
"Kami percaya bahwa Uni Eropa harus secara ketat mengikuti prinsip timbal balik dan membatasi pergerakan anggota misi diplomatik Rusia dan anggota keluarga mereka ke wilayah negara yang diakreditasi saja," kata mereka.
Baca juga:
- Pemimpin Senior Hamas Bilang Amandemen Proposal Gencatan Senjata yang Diusulkan Tidak Signifikan
- Khotbah Wukuf Arafah Akhir Pekan Ini Disampaikan oleh Syekh Maher Al-Muaiqly dan Diterjemahkan ke 50 Bahasa
- Hizbullah Bersumpah Tingkatkan Serangan ke Israel Usai Komandan Seniornya Tewas, AS Desak De-eskalasi
- Hamas Ingin Jaminan dari Amerika Serikat Terkait Proposal Gencatan Senjata Gaza
"Langkah ini akan secara signifikan mempersempit ruang gerak agen-agen Rusia," tambah surat tersebut, yang ditandatangani oleh para menteri dari Republik Ceko, Denmark, Estonia, Latvia, Lithuania, Belanda, Polandia dan Rumania.