Mantan Pekerja SpaceX Gugat Elon Musk Atas Tuduhan Pelecehan Seksual dan Pembalasan

JAKARTA – Delapan mantan pekerja di SpaceX mengajukan gugatan ke Elon Musk pada Rabu, 12 Juni. Miliarder itu digugat dengan tuduhan pelecehan seksual dan tindakan balas dendam yang merugikan.

Salah satu mantan pekerja yang menggugat Musk mengatakan bahwa pemilik SpaceX itu telah menciptakan lingkungan kerja yang buruk. Berkat kebiasaannya di media sosial, lingkungan SpaceX berkembang dengan budaya seksisme.

"(Musk) secara sadar dan sengaja menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat berdasarkan perilakunya yang menyisipkan foto, meme, dan komentar seksual keji yang merendahkan perempuan dan/atau komunitas LGBTQ+ di tempat kerja,” kata karyawan tersebut di dalam gugatannya, dikutip dari Bloomberg.

Dengan budaya seksisme yang berkembang, beberapa mantan pegawai yang mengajukan gugatan mengatakan bahwa mereka menjadi korban pelecehan secara langsung. Para teknisi senior sering menyebut komponen mekanisme dengan istilah yang merendahkan wanita.

"Merupakan hal yang lumrah bagi para teknisi untuk menerapkan nama yang kasar dan merendahkan pada produk sebagai upaya untuk melucu, seringkali dengan mengorbankan perempuan dan individu LGBTQ+," jelas para penggugat.

Sebagai contoh, teknisi pria menyebut kamera tahap pertama roket Falcon yang melihat bagian bawah tahap kedua sebagai upskirt camera atau kamera bagian dalam rok. Ini menunjukkan bahwa mereka terbiasa melecehkan wanita di lingkungan kerja.

Seluruh mantan karyawan ini mengaku bahwa mereka dipecat langsung oleh Musk setelah membuat pengaduan ke Dewan Hubungan Perburuhan Nasional (NLRB) dan membuat surat terbuka pada tahun 2022. Saat pejabat sumber daya menyarankan SpaceX melakukan penyelidikan, Musk dituding menjawab, "Saya tidak peduli, pecat mereka."

Laurie Burgess, pengacara dari delapan mantan karyawan SpaceX, mengatakan bahwa gugatan ini menargetkan Musk dan perusahaan antariksanya. Seluruh mantan karyawan ini hanya ingin Musk bertanggung jawab di pengadilan.

"Musk berpikir dia kebal hukum. Delapan klien pemberani kami menentangnya dan dipecat karena melakukan hal tersebut. Kami berharap Musk bertanggung jawab atas tindakannya di persidangan," kata Burgess, dikutip dari The Verge.