300 Ribu Orang Ditolak Masuk Makkah Lantaran Tidak Mengantongi Izin Haji yang Sah
JAKARTA - Otoritas Arab Saudi menolak masuk ratusan ribu orang yang telah tiba di Makkah lantaran tidak mengantongi izin ibadah haji yang sah tahun ini.
Lebih dari 300 ribu orang telah ditolak masuk ke Makkah akibat tidak memiliki izin menunaikan ibadah haji. Ini termasuk 153.998 orang yang datang dengan visa turis, bukannya visa haji, lapor Kantor Berita Arab Saudi (SPA) pada Hari Senin, dikutip dari The National News 11 Juni.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan, pihak berwenang dalam sepekan terakhir berhasil menggagalkan 140 perjalanan haji palsu dan 64 operator karena melanggar peraturan dan instruksi haji tahun ini.
Mereka juga mengatakan telah menolak 97.664 kendaraan yang membawa jamaah tanpa izin yang sah.
Pengelolaan kerumunan menjadi perhatian utama selama musim haji. Lebih dari 1,8 juta Muslim melakukan haji tahun lalu, menurut angka resmi.
Diketahui, Pemerintah Arab Saudi tengah menyelesaikan persiapan untuk menampung lebih dari 1,5 juta jemaah haji yang akan dimulai pekan ini.
Sebelumnya, Mahkamah Agung Arab Saudi menetapkan 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Hari Jumat pekan lalu, setelah bulan sabit baru berhasil diamati pada Kamis sore waktu setempat. Dengan itu, ibadah haji tahun ini akan dimulai pada 14 Juni. Wukuf di Arafah akan dilakukan pada Hari Sabtu, hari kesembilan Dzulhijjah 1445 H, yang bertepatan dengan 15 Juni 2024 dan Idul Adha akan jatuh sehari berikutnya, kata Mahkamah Agung Arab Saudi.
Baca juga:
- Minta Menteri Gantz Ubah Pikirannya, PM Netanyahu: Bukan Waktunya Meninggalkan Kampanye
- Mundur dari Pemerintahan Darurat Israel, Menteri Gantz: Netanyahu Menghalangi Kita
- Presiden Palestina Abbas Apresiasi Upaya Paus Fransiskus untuk Mewujudkan Perdamaian
- Dewan Wali Iran Setujui Enam Calon Presiden: Ahmadinejad Dicoret, Pemilu Digelar 28 Juni
"Kerajaan, sejak berdirinya, telah merasa terhormat untuk melayani para jemaah haji dan jamaah, karena para pemimpin yang bijaksana sangat mementingkan penyediaan tingkat perawatan tertinggi bagi para jemaah haji dan memfasilitasi kedatangan mereka ke dua masjid suci dan tempat-tempat suci, untuk melakukan ibadah dengan mudah," jelas Menteri Haji dan Umrah Dr. Tawfiq Al-Rabiah.
Ditambahkan, pihaknya menekankan perlunya jemaah untuk mematuhi peraturan dan instruksi yang dikeluarkan, untuk memastikan pengalaman haji yang lancar dan memuaskan bagi semua orang.