SKK Migas: Manajemen Rantai Pasok Harus Agresif guna Dongkrak Produksi
JAKARTA - Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti menekankan kepada para pelaku manajemen rantai pasok atau supply chain management (SCM) untuk memiliki sense of crisis dan bertindak agresif guna mendorong pemenuhan target produksi migas tanah air.
“Kegiatan SCM di lingkungan hulu migas harus melakukan kegiatan business not as usual, serta memiliki sense of crisis,” ujar Shinta Damayanti ketika memberi sambutan di acara Pre IOG SCM Summit, Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari Antara, Senin 10 Juni.
Ketika membuka sambutannya, Shinta menyatakan bahwa tahun 2024 merupakan tahun yang berat lantaran target produksi dan lifting migas yang belum tercapai.
Sementara, berdasarkan long term program (LTP) yang telah disiapkan SKK Migas, terdapat target-target ambisius dari tahun ke tahunnya.
“Target produksi dan lifting merupakan tanggung jawab kita bersama,” kata Shinta.
Shinta mengatakan SCM memiliki fungsi sebagai ujung tombak dalam mendukung target produksi migas dalam negeri.
Oleh karena itu, Shinta menegaskan diperlukan terobosan-terobosan dan usaha-usaha yang agresif, dengan tetap mendorong kontribusi industri dalam negeri.
Dalam rangka program pengeboran jangka panjang yang telah dituangkan dalam LTP, diperlukan sinergi di antara SKK Migas, KKKS, dan pemangku kepentingan guna menunjang kegiatan usaha hulu migas yang efektif dan efisien. Khususnya, tutur dia melanjutkan, dalam kegiatan SCM.
Shinta menjelaskan bahwa hal ini dapat menjadi ajang bagi industri hulu migas, terutama industri dalam negeri, untuk berpartisipasi aktif, meningkatkan daya saing, membentuk efek berganda (multiplier effect) pada perekonomian nasional.
Baca juga:
“Kita tahu bahwa banyak sekali discovery-discovery (temuan-temuan sumber migas) di Indonesia. Ini merupakan satu hal yang peralatannya harus dipersiapkan. Saya harap surfaces bersiap-siap, sehingga pada saat pengembangan temuan-temuan tersebut, SCM-nya juga sudah siap,” kata Shinta.
Hari pertama Pre IOG SCM Summit Surabaya dihadiri sejumlah narasumber yang mendiskusikan peranan digitalisasi dalam rantai suplai hulu migas.
Setelah di Surabaya, Pre IOG SCM Summit 2024 juga akan digelar di Batam, Kepulauan Riau, pada 3-4 Juli 2024 dengan mengangkat tema “Collaboration and Market Intelligence”.
Puncak acara sekaligus sebagai penutup rangkaian kegiatan IOG SCM Summit 2024 akan diadakan di Jakarta pada 14-16 Agustus 2024 dengan mengusung tema “SCM Evaluation/Integration Navigating The Future”.