Tingkat Pengangguran AS Naik Tipis 4 Persen
JAKARTA - Tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) naik tipis menjadi 4,0 persen, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat kemarin. Namun, pemberi kerja di Amerika Serikat (AS) mencatat ada 272.000 pekerjaan baru pada Mei 2024, lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Peningkatan lapangan kerja terus terjadi di beberapa sektor industri, seperti perawatan kesehatan, pemerintah, rekreasi dan perhotelan, serta layanan profesional, ilmiah, dan teknis.
Total lapangan kerja di sektor nonpertanian naik sebanyak 272.000 pada Mei, melampaui rata-rata kenaikan bulanan sebanyak 232.000 selama 12 bulan sebelumnya.
Perubahan jumlah lapangan kerja di sektor nonpertanian untuk Maret direvisi turun 5.000, menjadi 310.000 lapangan kerja baru, sedangkan perubahan untuk April direvisi turun 10.000, menjadi 165.000 lapangan kerja baru.
Setelah memperhitungkan revisi tersebut, total lapangan kerja yang dilaporkan pada Maret dan April tahun ini 15.000 lebih rendah dari angka yang dilaporkan sebelumnya.
Pada Februari, tingkat pengangguran di AS naik menjadi 3,9%, yang merupakan level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Angka tersebut kemudian turun tipis menjadi 3,8% pada Maret. Pada April, tingkat pengangguran kembali naik tipis menjadi 3,9%.
Departemen tersebut sebelumnya menyatakan bahwa tingkat pengangguran telah berada dalam kisaran 3,7% hingga 3,9% sejak Agustus 2023. Tingkat pengangguran 4,0% terbaru merupakan angka tertinggi sejak Januari 2022.
"Naiknya tingkat pengangguran menyebabkan kecemasan di kalangan ekonom tenaga kerja yang khawatir pasar tenaga kerja yang melambat dapat berubah menjadi kemerosotan," menurut sebuah laporan dari The New York Times.
Baca juga:
"Data ketenagakerjaan hari ini kemungkinan akan membuat The Fed tetap dalam mode wait and see pada pertemuan pekan depan," tulis Sarah House dan Michael Pugliese, ekonom di Wells Fargo Securities, dalam sebuah kolom.
"Para pembuat kebijakan perlu memastikan beberapa laporan inflasi yang lebih lambat selama musim panas sebelum mulai memangkas suku bunga pada musim gugur, dan semua perhatian saat ini tertuju ke laporan CPI pekan depan, yang akan dirilis pada hari yang sama dengan akhir pertemuan FOMC," pungkasnya.