Indonesia vs Irak: Kekalahan 0-2 di SUGBK Memperberat Langkah ke Putaran Ketiga

JAKARTA – Pertandingan putaran kedua Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024, mempertemukan Timnas Indonesia vs Irak.

Pada laga ini, pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, menurunkan delapan pemain naturalisasi dan hanya menyisakan tiga pemain asli Indonesia dalam starter. Namun, strategi ini belum mampu membawa hasil positif bagi Tim Garuda.

Pertandingan dimulai dengan tempo hati-hati dari kedua tim. Indonesia dan Irak sama-sama tampil dengan kewaspadaan tinggi, mengutamakan penguasaan bola dan menjaga kedalaman pertahanan masing-masing. Irak, yang dikenal dengan permainan cepat dan agresif, langsung menekan lini pertahanan Indonesia. Beberapa kali mereka melepaskan tendangan jarak jauh yang mengancam, namun belum satu pun yang mengarah tepat ke gawang yang dijaga oleh Fernando Ari.

Indonesia juga memberikan perlawanan dengan mengandalkan serangan dari sektor sayap. Kombinasi kecepatan dan keterampilan dari pemain sayap Indonesia beberapa kali menekan pertahanan Irak. Peluang tercipta melalui Sandy Walsh, Ragnar Oratmangoen, dan Rafael Struick, namun sayangnya hingga babak pertama berakhir, kedudukan masih tetap 0-0.

Memasuki babak kedua, Irak kembali meningkatkan intensitas serangannya. Pada menit ke-52, wasit Shaun Evans asal Australia menunjuk titik putih setelah salah satu pemain Indonesia melakukan handsball di dalam kotak penalti. Aymen Hussein, penyerang Irak, yang menjadi eksekutor, berhasil menaklukkan kiper Fernando Ari dan membawa Irak unggul 1-0.

Indonesia semakin tertekan ketika Jordi Amat menerima kartu merah langsung pada menit ke-59 akibat pelanggaran keras terhadap pemain Irak. Bermain dengan sepuluh pemain, Indonesia kesulitan mengembangkan permainan dan semakin terdesak oleh serangan-serangan Irak.

Pada menit ke-73, Irak kembali mendapatkan hadiah penalti setelah kiper Fernando Ari melakukan pelanggaran terhadap pemain Irak di dalam kotak penalti. Namun, kali ini Aymen Hussein gagal memanfaatkan peluang tersebut, karena tendangannya melenceng jauh di atas gawang Fernando.

Ketegangan semakin memuncak ketika pada menit ke-87, Irak kembali mencetak gol lewat Ali Jasim Elaibi. Gol ini terjadi setelah kiper Fernando melakukan kesalahan fatal saat mencoba memainkan bola di dalam kotak penalti, yang kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh Elaibi untuk menggandakan keunggulan Irak menjadi 2-0.

Kekalahan 2-0 ini menunjukkan bahwa dua gol yang bersarang di gawang Indonesia lebih disebabkan oleh kecerobohan para pemainnya sendiri. Meski telah berusaha keras, Tim Garuda tidak mampu mengatasi tekanan dari Irak dan kesalahan-kesalahan individu menjadi faktor penentu hasil akhir pertandingan.

Dengan kemenangan ini, Irak semakin kokoh di puncak klasemen Grup F dengan 15 poin dari lima pertandingan. Sementara Indonesia masih bertahan di posisi kedua dengan perolehan 7 poin hasil dari dua kali menang, sekali imbang, dan dua kali kalah.

Peluang Indonesia untuk maju ke babak ketiga dan langsung lolos ke Piala Asia 2027 akan sangat ditentukan pada pertandingan terakhir melawan Filipina pada Selasa, 11 Juni. Indonesia membutuhkan kemenangan agar benar-benar bisa mengamankan tiket ke babak ketiga dan lolos langsung ke Piala Asia.

Pertandingan melawan Irak menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia. Dukungan penuh dari para suporter dan evaluasi mendalam dari pelatih Shin Tae Yong diharapkan bisa memotivasi para pemain untuk tampil lebih baik di pertandingan berikutnya. Semoga Tim Garuda mampu bangkit dan meraih kemenangan di laga krusial melawan Filipina demi menjaga asa lolos ke babak berikutnya dan Piala Asia 2027.